Kali Ini LIPI Imbau Warga untuk Waspada, Gempa dan Tsunami Raksasa Akan Terjadi Secara Berulang

- 26 September 2020, 11:15 WIB
Ilustrasi tsunami. Peneliti LIPI mengungkapkan, banyak jejak tsunami berulang sejak ratusan tahun lalu di pantai Selatan Jawa.
Ilustrasi tsunami. Peneliti LIPI mengungkapkan, banyak jejak tsunami berulang sejak ratusan tahun lalu di pantai Selatan Jawa. /Foto: Pexels/George Desipris/

Gempa magnitudo 9,5 di Chili tahun 1960 yang memicu tsunami raksasa juga pernah terjadi sebelumnya pada 1575.

Eko menuturkan, perlu menjadi perhatian bahwa hasil penelitian mutakhir endapan tsunami di dalam Gua Laut di Aceh selama kurun 7.400 tahun terakhir menunjukkan, perulangan tsunami dan gempa tidak benar-benar periodik.

Dalam satu periode waktu tertentu, diketahui tsunami lebih sering terjadi daripada periode lainnya.

"Ini sebuah pesan kuat bahwa masyarakat harus senantiasa siap siaga sepanjang waktu guna menghadapi ancaman gempa dan tsunami," tutur Eko.

Baca Juga: Insiden Pemberontakan di Timor Leste, Ramos Horta Hampir Mati Ditembak

Eko mengatakan perlu mitigasi bencana dalam menyikapi potensi bencana yang ada di Indonesia.

Menurut dia, pengembangan wilayah pesisir selatan Jawa sebagai pusat-pusat perekonomian dipastikan akan meningkatkan risiko bencananya khususnya tsunami.

Oleh karenanya, dia mengatakan sudah selayaknya pemerintah menghitung ulang analisis risikonya sehingga upaya pengurangan risiko dapat dilakukan menyatu dengan segala kegiatan pembangunan.

Dengan demikian pembangunan tetap dapat dilakukan bukan saja berdasarkan atas asas manfaat namun juga di atas prinsip keberlanjutan.

"Bencana alam akan selalu berulang, menimbulkan kerugian harta dan jiwa sangat besar," tutur Eko.

Halaman:

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Pikiran Rakyat Bekasi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x