Analisis tersebut mempertimbangkan magnitudo, frekuensi, kedalaman, dan mekanisme sumber gempanya.
"Saya kira bisa dilakukan analisis ketika terjadi gempa yang kuat di laut atau di daerah-daerah yang punya potensi perpindahan kolom air," ujar Andri.
Pantai Selatan Jawa sendiri menjadi yang berpotensi mengalami tsunami besar karena tercatat sangat sedikit aktivitas kegempaan di sana.
Hal ini tak perlu ditanggapi dengan ketakutan, namun pencegahan dan mitigasi seperti pemasangan Tsunami Early Warning System (TEWS) harus digalakkan sebagaimana yang sudah dilakukan BPBD Jabar.
Baca Juga: Simak Media Tanam yang Tepat Agar Tanaman Alokasia Tidak Cepat Busuk dan Layu
Masyarakat pun harus tahu berbagai informasi seperti peta jalur evakuasi dan wajib mengikuti simulasi tsunami yang biasa dilakukan setiap tahun sebagaimana dikabarkan Pikiran-Rakyat.com sebelumnya.***(Mahbub Ridhoo Maulaa/Pikiran Rakyat)