RINGTIMES BANYUWANGI – Kabar duka datang dari salah seorang sandera berkewarganegaraan Indonesia yang menajdi tawanan pasukan Abu Sayyaf meninggal dunia.
Diketahui, sandera tersebut berinisial LB yang meningal dunia setelah terjadi baku tembak antara pihak keamanan Filipina dengan pasukan Abu Sayyaf (ASG).
Korban LB berasal dari Kota Buton, Sulawesi Tenggara bersama empat orang WNI lainnya disandera oleh ASG.
Kelima WNI tersebut bekerja sebagai nelayan ditangkap oleh ASG saat berada di perairan Tambisan, Sabah, Malaysia, pada Januari lalu.
Artikel ini sebelumnya telah terbit di Beritabulukumba.com dengan judul Menlu RI: Seorang WNI Sandera Abu Sayyaf Meninggal
Baca Juga: Pentingnya Menjaga Keamanan Akun ShopeePay, Simak Caranya
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengungkapkan bahwa LB meninggal dunia setelah peristiwa kontak senjata yang terjadi antara aparat dengan kelompok penyandera. Menlu Retno juga memberikan informasi, jenazah LB kini berada di Rumah Duka di Kota Sambuaga.
“Berita duka yang baru kita terima dari Filipina, satu sandera WNI dengan inisial LB diinformasikan meninggal dunia. Setelah terjadi kontak senjata antara aparat keamanan Filipina Joint Task Force Sulu dan 45th battalion infantry dengan kelompok ASG di kota Patikul di provinsi Sulu. Jenazahnya sudah berada di Rumah Duka Kota Sambuaga, dengan berbagai kelengkapan dokumentasi yang tengah diproses oleh otoritas Filipina,” ungkap Retno Marsudi dalam press briefing mingguan, Rabu 30 September 2020 via daring, dikutip dari RRI.
Menlu juga mengatakan bahwa pihak militer Filipina, AFP telah berjanji untuk berusaha membebaskan empat WNI yang saat masih dalam tawanan Kelompok Abu Sayyaf.