Berani Tebas Leher TNI dan Bacok Tangan Polisi, Begini Nasib Riska

- 6 Oktober 2020, 20:54 WIB
Pembacokan gara-gara pacar
Pembacokan gara-gara pacar /Dok. Pribadi

RINGTIMES BANYUWANGI – Riska seorang wanita 36 tahun, tanpa sebab mengamuk di rumahnya sendiri di Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan.

Pihak keluarga dan warga setempat takut atas aksi Riska tersebut sehingga memutuskan untuk menghubungi aparat setempat guna menenangkan situasi dan tersangka.

Atas laporan tersebut, polisi dan TNI yang bertugas di wilayah setempat langsung mendatangi tempat kejadian dan segera mencoba menenangkan Riska.

Tanpa diduga dan diketahui secara pasti penyebabnya, tiba-tiba Riska membawa sebilah parang dan mengamuk.

Artikel ini sebelumnya telah terbit di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Nasib Riska yang Berani Tebas Leher Anggota TNI dan Bacok Tangan Polisi, hingga Pistol Menyalak

Baca Juga: Ini Dia Top Go-To Merchant Baru ShopeePay yang Bermanfaat untuk Kamu!

Apes seorang anggota TNI yang ada di lokasi kejadian Sersan Satu, Ismail, anggota Komando Rayon Militer 1403-13 Wotu, Kodam XIV/Hasanuddin, menjadi sasaran amuk Riska.

“Kondisinya (Ismail dan Satriadi) bisa dibilang kritis, cuma tadi masih sadar,” ujar Kapolres Luwu Timur, AKBP Indratmoko kepada wartawan, Senin (5/10/2020).

Prajurit TNI itu pun menderita luka parah setelah lehernya terkena tebasan parang Riska.

Informasi yang dihimpun, peristiwa itu terjadi pada Senin 5 Oktober 2020.

Baca Juga: Dokter Tirta Siap Jadi Tameng Najwa Shihab Terkait Wawancara Kursi Kosong

Ismail yang bertugas sebagai Bintara Pembina Desa (Babinsa) Desa Tarengge Timur itu mendapat luka parah.

Bukan hanya Ismail, satu orang polisi Bripka Satriadi Laga Saputra (35 thn), yang ada di sana turut menjadi korban lantaran tangannya terkena sabetan senjata tajam Riska.

Upaya dua aparat ini pun berahir dengan tragedi berdarah. Sertu TNI Ismail yang mendatangi rumah pelaku untuk menenangkan tersangka, malah menjadi korban.

Sertu TNI Ismail mengalami luka serius tepat di bagian lehernya, dia pun dievakuasi ke Rumah Sakit Daerah Ilagaligo, Wotu.

Baca Juga: Waktu Terbaik Berhubungan Badan bagi Suami Istri Sesuai Sunnah Dalam Islam

Pelaku kemudian dilumpuhkan petugas kepolisian dengan tembakan.

Keputusan melumpuhkan pelaku diambil karena amukan pelaku sudah sangat membahayakan nyawa masyarakat dan petugas.

Namun, pelaku meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju rumah sakit, dia kehabisan darah akibat mengalami luka tembak.

Sampai saat ini penyebab mengamuknya pelaku belum diketahui.***(Rizki Laelani/Pikiran Rakyat)

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah