Mengenai aksi unjuk rasa yang berakhir ricuh, Refly mengatakan ada pihak yang berkepentingan sehingga membuat aksi tersebut berubah menjadi kerusuhan.
“Secara sederhana, tujuannya adalah untuk mendelegitimasi hak menyatakan pendapat. Tentu oleh oknum-oknum tidak bertanggungjawab yang mungkin kepentingannya berbeda,” kata Refly.
Baca Juga: 7 Sayuran dan Ramuan Berbahan Alami Ini Ampuh Atasi Penyakit Asam Urat
“Bisa saja dua kelompok ini adalah kelompok yang memiliki kepentingan yang berbeda. Bahkan, saling bertentangan tetapi punya keinginan yang sama, yaitu agar demonstrasi rusuh,” ucapnya.
Dua kelompok tersebut, menurut Refly, mungkin salah satunya memiliki tujuan mendelegitimasi inti dari unjuk rasa dan tujuan kelompok lain ingin memunculkan situasi chaos.
Refly mengatakan, kedua tujuan tersebut, baik untuk mendelegitimasi aksi unjuk rasa maupun memunculkan situasi chaos, tidak bisa diterima dari sisi hukum.
Baca Juga: 8 Media Tanam Anggrek Terbaik agar Tumbuh Sehat dan Rajin Berbunga
Oleh sebab itu, Refly ingin agar para penegak hukum harus menemukan aktor lapangan dan aktor intelektual di balik aksi pembakaran Halte Sarinah.
Refly yakin, aksi pembakaran tersebut memiliki tujuan tertentu atau agenda tersembunyi sehingga harus benar-benar diusut oleh aparat penegak hukum.
“Bukan sekadar iseng dari anak-anak milenial, misalnya, atau orang-orang pinggir jalan. Apalagi, dari tayangan video yang disampaikan tim Najwa Shihab, terlihat betul mereka (pelaku pembakar halte) memang siap,” ujarnya.