Paham Radikal Kian Menyeruak, BNPT: Pemuka Agama Jadi Ujung Tombak Pencegah

29 Mei 2021, 18:40 WIB
ilustrasi Teroris /ARAHKATA/ASSOCIATED PRESS OF INDIA

RINGTIMES BANYUWANGI – Paham radikalisme dan terorisme semakin menyeruak di tengah masyarakat Indonesia.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terus melakukan upaya pencegahan yang bisa dimulai dari pemuka agama sebagai ujung tombaknya.

Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol R Ahmad menyebut jika permuka agama adalah ujung tombak dari upaya pemerintah dalam mencegah penyebaran paham radikal serta terorisme.

“Selama ini kelompok radikal terorisme dalam melakukan penyebaran pahamnya selalu membungkusnya dengan motif agama,” kata R Ahmad sebagaimana dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari Antara pada 29 Mei 2021.

Baca Juga: Tak Ada Donasi Indonesia Mengalir ke Palestina, Denny Siregar: Disalurkan ke Organisasi Radikal?

“Padahal hal tersebut tentunya sangat merugikan dan juga memfitnah agama tersebut," lanjutnya.

Pencegahan mengakarnya paham radikal dengan kedok agama menjadi tugas bersama bagi pemerintah dan pemuka agama seagai ujung tombak, menurutnya.

“Maraknya radikalisme ini merupakan cermin dari krisis spiritualisme,” kata Ahmad Nurwakhid dalam acara Muhasabah BNPT RI.

R Ahmad menyebut masalah radikalisme di Indonesia merupakan tanggung jawab bagi seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.

Baca Juga: TWK Diduga Upaya Hancurkan KPK, Ferdinand: Mematikan Kaum Radikal Seperti Novel Baswedan

“Permasalahan radikal terorisme adalah tanggung jawab bersama sleuruh lapisan elemen bangsa ini,” ungkap alumnus Akpol tersebut.

“Semua agama menyakini bahwa seseorang tidak akan menjadi sadar dan moderat tanpa hidayah dari Tuhan YME,” pungkasnya.

Selain itu, salah satu petinggi di BNPT tersebut mengingatkan pada masyarakat bahwa aksi radikal tak berkaitan dengan agama, melainkan pemahaman yang menyimpang.

“Perlu disampaikan kepada umat bahwa semua aksi radikalisme dan terorisme tidak ada kaitannya dengan agama apa pun tertapi terkait dengan pemahaman dan cara beragama yang menyimpang,” tegasnya.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler