Seret Pengusiknya ke Pengadilan, Ustaz Adi Hidayat: Jangan Ganggu Singa Berzikir

31 Mei 2021, 17:30 WIB
Ustaz Adi Hidayat membawa nama pengusiknya ke pengadilan karena sebaran tudingan donasi bodong. /YouTube/Haziq Channel

RINGTIMES BANYUWANGI – Indonesia sedang dibanjiri isu banyaknya donasi bodong yang dimanfaatkan oknum untuk keuntungan pribadi.

Donasi tersebut dugaan untuk Palestina yang sedang dalam kondisi terpuruk akibat perangnya dengan Israel.

Ustaz Adi Hidayat, yang turut membuka donasi untuk Palestina merasa terusik dengan isu donasi bodong yang dianggapnya telah menghalangi jalan bagi orang untuk berdonasi.

Bahkan sikap Ustaz Adi Hidayat semakin tegas menyikapi banyak penyebar hoaks soal donasi Palestina yang dituding bodong.

Baca Juga: Kabar Ustaz Abdul Somad Dijemput Paksa Polisi Gegara Donasi Bodong, Cek Faktanya

Tak tanggung-tanggung, salah satu pemuka agama tersebut langsung membawa permasalahan ini ke jalur hukum.

Pendakwah itu mengklaim sudah mengumpulkan bukti dan segera memproses penyebar fitnah soal donasi Palestina.

“Jadi berusaha untuk mencari-cari aktivitas dengan cara-cara yang kreatif tapi tidak menempat gitu ya, sehingga menyoal sesuatu yang seharusnya tidak perlu disoal, dan ini tidak penting gitu ya,” ujarnya sebagaimana dikutip dari kanal Youtube Adi Hidayat Official pada 31 Mei 2021.

Menurutnya, orang yang menyebar fitnah tersebut ‘kurang kerjaan’ karena menyebarkan tudingan kepada orang yang hendak membuka donasi.

Baca Juga: Waspada Donasi Berkedok Bela Palestina, Dubes Sebut Belum Pernah Terima Sedikitpun

“Saya juga sudah katakan jangan pernah ganggu singa yang sedang berzikir, karena kalau sudah mengaum itu akan sulit untuk dihentikan,” katanya.

Pihak hukum dari sisinya sudah menyiapkan skema laporan yang akan diproses di meja hijau dalam waktu dekat.

“Saya sudah tempuh langkah hukum, saya sudah koordinasi dengan pengacara juga dan yang lainnya,” tuturnya.

Ustaz Adi Hidayat juga mengingatkan jika penyebar konten fitnah tak akan bisa lari karena sudah tercatat dalam sistem.

“Kalau pun Anda hapus, karena saya dapat laporan dihapus, saya sudah dari awal ‘kami ini tim riset’ jadi enggak sembarangan,” pungkasnya.***

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler