Dunia Diselimuti Isu Radikalisme dan Terorisme, BNPT: Tidak Rekayasa

11 Oktober 2021, 17:54 WIB
BNPT menilai isu radikalisme dan terorisme bukan rekayasa. /Pexels/Jakson Martins

RINGTIMES BANYUWANGI – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menyebut radikalisme dan terorisme merupakan salah satu isu penting yang menjadi fokus bagi dunia saat ini.

Isu tersebut tak hanya berdampak besar bagi negara-negara timur tengah, namun juga banyak negara maju dan berkembang di dunia.

Berkembangnya isu radikalisme dan terorisme di Indonesia masih tak dipercayai sebagian oknum di Indonesia.

Baca Juga: BNPT Sebut Terorisme Selalu Dibungkus dengan Motif Agama yang Menimbulkan Fitnah

BNPT menyebut kesiapan untuk melakukan diskusi hingga fasilitas bagi oknum yang tidak mempercayai radikalisme dan terorisme diperlukan.

Hal tersebut rencanannya akan dilakukan dengan perbincangan dengan narapidana terorisme di lapas.

"Supaya kita dapat sama-sama menyaksikan dan berkomunikasi langsung bahwa ini nyata dan tidak rekayasa," kata Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Pol Ahmad Nurwakhid.

Baca Juga: Infrastruktur Indonesia Dikuasai China, Said Didu: Ada yang Kehilangan Kedaulatan

Pernyataan tersebut dinilai bisa ditujukkan pada orang yang menganggap isu terorisme dan radikalisme yang menjadi komoditas bisnis hingga politik.

“Jika ada yang mengatakan terorisme sudah tidak relevan lagi atau hanya menjadi ajang politik, itu salah dan tidak mendasar," jelasnya.

Pemberlakuan UU No 5 Tahun 2018 membantu BNPT dan Densus 88 melakukan pencegahan tindakan teroristme ke lebih dari 1350 tersangka yang berencana melakukan aksinya.

Baca Juga: China Pinta AS Hapus Tarif Dagang, Pemerintah Berencana Tinjau Ulang Negosiasi

Dilandir dari Antara pada Senin, 11 Oktober 2021, ia menekankan jika radikalisme dan terorisme masih mengancam ideologi Pancasila di Indonesia.

"Intinya, radikalisme dan terorisme masih ada, mengancam dan membahayakan eksistensi ideologi negara Pancasila maupun integrasi NKRI," katanya.***

Editor: Shofia Faridatuz Zahra

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler