Ritual Adat Seblang Bakungan, Tradisi yang Diyakini Masyarakat sebagai Tolak Bala

18 Juli 2022, 19:48 WIB
Ritual adat Seblang Bakungan, tradisi yang diyakini sebagai tolak bala. /Dok. Pemkab Banyuwangi

RINGTIMES BANYUWANGI - Kabupaten Banyuwangi memiliki banyak ritual adat yang masih lestari hingga sekarang.

Salah satu ritual adat yang masih lestari yaitu ritual adat Seblang yang dilakukan oleh Suku Osing yang ada di dua desa.

Pertama ada di Desa Olehsari dan yang kedua ada di Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah.

Seblang di Olehsari dilaksanakan setelah Hari Raya Idul Fitri, sedangkan Seblang di Bakungan dilaksanakan usai Hari Raya Idul Adha.

Baca Juga: Dua Tahun Tak Digelar, Ritual Adat Seblang Bakungan Banyuwangi Semarak

Minggu, 17 Juli 2022 kemarin adalah puncak diselenggarakannya ritual adat Seblang di Kelurahan Bakungan, Kecamatan Glagah.

Ritual adat Seblang Bakungan diselenggarakan kembali setelah dua tahun tidak dibuka untuk umum karena pandemi Covid-19.

Ritual adat Seblang dilakukan masyarakat sejak zaman dahulu dan diyakini sebagai sarana bersih desa atau menolak bala, agar desa aman dan tenteram.

Menurut Kepada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, M. Yanuar Bramuda, ada serangkaian kegiatan sebelum dimulainya puncak ritual adat Seblang Bakungan.

Baca Juga: Puncak Ritual Adat Seblang Bakungan Digelar Hari Ini, Pengunjung Membludak

"Terdapat beberapa aktivitas seperti ziarah makam leluhur, selamatan, ider bumi, tari seblang, hingga kirab," terangnya kepada wartawan, 17 Juli 2022.

Sebelum acara puncak terlebih dahulu dilakukan prosesi nyekar ke makam leluhur Buyut Witri 1758-1832 oleh Mbah Supani.

Mbah Supani sendiri adalah penari Seblang yang mulai menari sejak tahun 2014 hingga sekarang.

Setelah itu usai waktu maghrib ada pawai obor yang dibawakan oleh anak-anak berjalan mengelilingi kampung.

Baca Juga: Hari Pertama Acara Ritual Adat Seblang Bakungan Diisi Bazar UMKM, Pedagang Mengaku Senang

Pada saat yang sama masyarakat Bakungan menyiapkan makanan di depan rumah mereka untuk selamatan.

Sebelum tari Seblang dimulai, ada persembahan sabung ayam yang dilakukan 4 orang pria yang memakai sarung Bali dan Jawa.

Mereka diiringi gending Kodok Ngorek, menggambarkan harmonisasi tradisi yang mulanya dipengaruhi oleh budaya Bali.

Selanjutnya setelah pawang membacakan mantra, maka penari Seblang seketika itu kerasukan roh.

Baca Juga: Cerita Penari Seblang OlehSari Banyuwangi Banyak Pantangan Yang Tak Boleh Dilanggar

Seketika itu ia langsung menari mengikuti irama gending yang mengiringinya. Penari Seblang menari dengan gerakan-gerakan magis sambil memegang keris di kedua tangannya.

Aksi itu membuat ritual adat ini menjadi tontonan menarik bagi pengunjung yang hadir.

Uniknya penari Seblang Bakungan adalah wanita lanjut usia yang sudah menopause, atau tidak mengalami menstruasi lagi.

Menurut Ketua Panitia Ritual Adat Seblang, Lukman Hakim menyampaikan bahwa acara ini adalah sebagai wujud gotong-royong bersama.

Baca Juga: Mengenal Seblang Olehsari, Tarian Magis Khas Banyuwangi Sebagai Bentuk Syukur Masyarakat dan Bersih Desa

"Kami bangga,dengan kebudayaan yang terus dilestarikan, nguri-uri budoyo Banyuwangi. Kalau tidak kita siapa lagi, kalau tidak hari ini kapan lagi," ucapnya.

Selain itu, Camat Glagah, Nanik Machrufi turut menyampaikan rasa bangga dan mengajak seluruh yang hadir untuk melestarikan budaya.

"Malam ini kita menyaksikan ritual adat asli Desa Bakungan. Kami haturkan terima kasih kepada semuanya agar tetap mencintai budaya supaya tetap lestari," ajaknya.

Baca Juga: Usai Sempat Tertunda Karena Pandemi, Seblang Olehsari Kini Kembali Digelar dengan Meriah

Sebelumnya, hari pertama ritual Seblang Bakungan dibuka bazar UMKM kemudian esoknya disusul acara puncak.

Kemudian pada hari ketiga ada pentas kesenian yang diisi tari-tarian yang dilakukan oleh anak-anak.***

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler