Warga Selorejo Banyuwangi Sulap Tempat Tinggalnya Menjadi Kampung Koi

6 Agustus 2022, 10:30 WIB
Koi hasil budidaya warga Selorejo Banyuwangi yang memiliki harga jual tinggi /Moch. Rifqi Wildan /Ringtimes Banyuwangi

RINGTIMES BANYUWANGI - Tak lama ini, warga Selorejo Banyuwangi berhasil mengubah mengubah tempat tinggalnya menjadi Kampung Koi.

Kampung yang terletak hanya di Desa Kaligondo, Kecamatan Genteng, Kabupaten Banyuwangi ini sebelumnya merupakan sepetak daerah terpinggirkan kecamatan Genteng.

Berkat program Jagoan Tani dari Pemkab Banyuwangi, masyarakat Selorejo berhasil mengharumkan kampungnya dan menaikkan level hobi mereka.

Baca Juga: Inovasi Warga Kampung Koi Selorejo Banyuwangi, Ciptakan Situs Web Penjualan

Berawal dari kesukaan dan hobi dalam memelihara Koi, masyarakat setempat mulai berpikir ketika pemerintah menggelar kompetisi Jagoan Tani.

Ketika Lanang Ribowo yang merupakan Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) sekaligus petani cabai mendengar kabar dari Kelompok Tani (Poktan), Ribowo atau biasa dipanggil Bowo berinisiatif untuk mengubah hobi masyarakat menjadi pundi-pundi rupiah melalui Jagoan Tani.

Mengerahkan para pemuda kampung, Bowo membawakan produk Koi ke ajang Jagoan Tani.

Baca Juga: TPID Banyuwangi Bareng BI Siapkan Skenario Kendalikan Inflasi

Dari 300 tim yang ada, Selorejo diwakili oleh Alit dan berhasil lolos hingga 100 besar.

Meskipun tidak berhasil mencapai final, mindset Alit dan rekannya berhasil digubah dengan memanfaatkan Koi yang mereka banggakan.

Keberhasilan tersebut tampak hingga sekarang dan ketika orang nomor satu di Banyuwangi menyambangi Selorejo.

Baca Juga: Semarakkan Bulan Kemerdekaan, Banyuwangi Gelar Festival Mural Bertema Ijen Geopark

"Bisa masuk ke Jagoan Tani kami sudah merasa puas dan bangga karena bisa mendapatkan ilmu baru," ujar Bowo kepada pewarta Ringtimes Banyuwangi pada Jumat, 5 Agustus 2022.

Terbukti hingga sekarang setiap masyarakat yang tinggal di Selorejo memiliki kolam atau tempat untuk memelihara Koi sekedar untuk budidaya, hobi, hingga mengikuti kotes.

Rerata masyarakat Selorejo memelihara Koi untuk mengikuti kontes. Sebab harga yang bisa ditawarkan lebih mahal ketimbang budidaya seperti umumnya.

Namun tak sedikit juga masyarakat yang membudidayakan Koi.

Baca Juga: Percepat Penanganan PMK, Banyuwangi Genjot Vaksinasi Tahap II dan Perluas Cakupan Vaksinasi Hewan Ternak

"Sebelum Koi dijual, kami pasti menyeleksi yang paling bagus coraknya untuk peliharaan sendiri," ungkap Bowo.

Bowo sendiri sudah memiliki hobi memelihara Koi sejak lama. Namun Bowo tidak mengetahui jika harga Koi yang dia pelihara layak jual tinggi.

Sampai saat ini masyarakat Selorejo telah berhasil merambah pasar Koi, dari harga Rp100 ribu hingga Rp1,5 juta.

"Ketika ada Pandemi Covid-19 saya mencoba memposting ke Media Sosial, dan ternyata terjual mahal. Mulai dari situ kita sadar bahwa Koi tidak murah," jelasnya.

Baca Juga: Setelah Dua Tahun Pandemi, Petik Laut Lampon Banyuwangi Kembali Digelar Meriah

Usaha keras yang sampai saat ini dilakoni masyarakat Selorejo adalah menembus pasar ekspor untuk komoditas Koi.

Namun hal itu masih terhalang oleh indukan yang belum memiliki Sertifikat.

"Beberapa kali kami sudah mengajukan untuk mendapatkan Indukan yang layak Ekspor tapi belum berhasil," pungkas Bowo.***

Editor: Shofia Munawaroh

Tags

Terkini

Terpopuler