Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Presiden Jokowi diketahui telah memberikan pidato beberapa minggu yang lalu terkait Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) yang dilakukan oleh KPK.
Dalam pidatonya, Presiden Jokowi memberikan penegasan kepada KPK tidak menjadikan TWK itu sebagai alasan pemecatan 75 pegawainya.
Melalui unggahan video kanal YouTube Sekretariat Presiden pada Senin 17 Mei 2021, Presiden Jokowi menyampaikan bahwa KPK tidak akan begitu saja dengan mudahnya menjadikan TWK sebagai dasar untuk memberhentikan 75 pegawai KPK.
Baca Juga: Jokowi Dikagumi Negara Lain, Pernah Terpilih Jadi Pemimpin Paling Populer di Dunia
"Hasil Tes Wawasan Kebangsaan hendaknya menjadi masukan untuk langkah-langkah perbaikan KPK, baik terhadap individu atau institusi KPK dan tidak serta merta menjadi dasar untuk memberhentikan 75 pegawai KPK yang tidak lolos tes," kata Jokowi, seperti dikutip Ringtimesbanyuwangi.com melalui YouTube Sekretariat Presiden yang diunggah pada Senin 24 Mei 2021.
Pidato Presiden Jokowi itu pun lantas menjadi sorotan guru besar universitas gadjah mada (UGM) yaitu Prof. Zainal Arifin Mochtar, S.H.
Menurutnya, pidato Presiden Jokowi tersebut justru dicuekin dan tidak mendapatkan respons.
Baca Juga: Terungkap Alasan 75 Pegawai KPK Tak Lolos TWK, Denny Siregar: Eh Ngaku Sendiri
Prof Zainal pun merasa kasihan karena pidatonya soal TWK oleh KPK tersebut tidak didengar.
"Sungguh saya merasa kasihan pak presiden @jokowi sudah pidato dengan gamblang, tetap saja dicuekin dan jadikan TWK sebagai alasan memecat," cuit Prof Zainal seperti dikutip Ringtimesbanyuwangi.com dari akun Twitter @zainalamochtar pada Selasa, 25 Mei 2021.
