Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Sejumlah ribuan personel gabungan TNI dan Polri berjaga di sekitar wilayah Gedung KPK.
Setidaknya 1.200 aparat dikerahkan untuk berjaga pada aksi demi yang dilakukan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI).
Demo BEM SI tersebut menantang transparasi mengenai hasil Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) oleh Komisi Pemberantas Korupsi (KPK).
Baca Juga: Pertandingan PON XX Papua 27 September 2021
Demonstrasi yang digelar di Gedung Merah Putih KPK pada Senin, 27 September 2021 tersebut dikonfirmasi oleh Kapolsek Metro Setiabudi Kompol Beddy Suwendi.
“1.200,” kata Kompol Beddy Suwendi ditanyai mengenai penjagaan aksi demonstrasi BEM SI.
Menindaklanjuti aksi demonstrasi tersebut, Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Pol Samboso Purnomo Yugo mengatakan situasi lalu lintas harus direkayasa.
Baca Juga: Dinas Pengairan Banyuwangi Kerjakan 1.190 Proyek Irigasi untuk Tingkatkan Hasil Pertanian
"Iya, Jalan Rasuna Said enggak (ditutup), kan nanti bisnya parkir ke KPK lama nanti mereka long march ke KPK baru," ujarnya.
Diketahui jika BEM SI menyatakan sikap penolakan terhadap dipecatnya pegawai KPK yang tidak lolos TWK.
Bukan sekedar penolakan, BEM SI juga meminta agar Presiden Joko Widodo ikut turun tangan terhadap persoalan pemecatan pegawai KPK tersebut.
Baca Juga: Taliban Gantung Mayat Pelaku Penculikan di Alun-alun Kota Herat
Demontrasi BEM SI kali ini menindaklanjuti ultimatum kepada Presiden Joko Widodo yang tak kunjung mendapat tidak lanjut hingga 3 hari.
"Aliansi BEM Seluruh Indonesia dengan Gerakan Selamatkan KPK kembali bergerak , untuk menindaklanjuti dari Ultimatum Jokowi yang telah melewati 3x24 Jam dari ultimatum dikirimkan," kata Koordinator Media BEM SI 2021, Muhammad Rai.***
