RINGTIMES BANYUWANGI - Wali Kota Bogor Bima Arya memberikan sejumlah bocoran besar terkait perubahan yang akan terjadi pada Kota Bogor di masa depan.
Bima Arya memberikan klarifikasi bahwa pihaknya tengah mempersiapkan diri untuk mengantisipasi dampak yang ditimbulkan dari adanya perubahan perpindahan Ibu Kota Negara (IKN).
Dalam klarifikasi bersama Forum Pimred Pikiran Rakyat Media Network atau PRMN, Bima Arya mengakui perpindahan IKN memberikan dampak yang begitu luar biasa bagi Kota Bogor.
Baca Juga: PRMN Gandeng KNPI Jabar Usung Pelatihan Literasi Digital, Ciptakan Ribuan Content Creator Andal
Bima Arya mempertahankan agar Kota Bogor tetap sebagai kota yang memiliki karakter meski terbuka untuk investasi.
“Tidak bisa dipungkiri, sejak dulu sebagai bagian dari daerah penyangga Ibu Kota Negara Jakarta, Kota Bogor merasakan sekali dampaknya. Bukan hanya dampak positif berupa berbagai perubahan sosial ekonomi, tetapi juga dampak negatif dari jarak Jakarta ke Kota Bogor yang tidak lebih dari 60 kilo meter,” ujar Wali Kota Bogor Bima Arya pada Klarifikasi Forum Pimred yang diselenggarakan Pikiran Rakyat Media Network (PRMN).
Ditegaskan Bima Arya, memasuki periode kedua masa jabatannya berbagai perubahan telah dilakukan.
Perubahan-perubahan yang dilakukan tanpa meninggalkan kelokalan dari Kota Bogor serta sejarah Kota Bogor sebagai pusat pemerintahan dimasa Kerajaan Sunda Pakuan Padjajaran, juga dmasa kolonial sebagai Kota Peristirahatan.
“Berpijak dari nilai-nilai kelokalan, kesejarahan serta nilai religius ini maka Kota Bogor secara perlahan dibentuk dan ditata sebagai kota yang berkarakter. Memasuki periode kedua, saya inginkan Kota Bogor sebagai Kota Keluarga, kota yang layak, aman dan nyaman bagi keluarga,” ujar Bima Arya.