Furniture Meja Kursi Desa Kaotan Banyuwangi Dipasarkan hingga Pulau Bali

- 28 Maret 2022, 19:15 WIB
Hasil produk furniture meja dan kayu balok dari Desa Kaotan, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi bisa tembus pasar pulau Bali.
Hasil produk furniture meja dan kayu balok dari Desa Kaotan, Kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi bisa tembus pasar pulau Bali. /Rifqi Wildan/Ringtimes Banyuwangi/

RINGTIMES BANYUWANGI - Kaotan merupakan salah satu desa yang terletak di kecamatan Blimbingsari, Banyuwangi, salah satu produk hasil olahan desa ini adalah furniture meja dan kayu balok.

Salah satu orang yang menekuni dalam pembuatan meja dan kursi dari balok kayu ialah Ersin Suryo laki-laki asal desa kaotan tersebut sudah lama bergelut dalam dunia furniture.

Dalam pembuatan furniture, penyerapan tenaga kerja lebih banyak daripada bahan yang dibutuhkan, sebab untuk memperoleh 1 batang kayu atau akar pohon itu membutuhkan kurang lebih 6 orang tenaga kerja.

Baca Juga: Imbas Kelangkaan Minyak Goreng, Desa Lemahbang Dewo Kekurangan Stok

Menurutnya harga balok akar lebih murah daripada harga para pekerja, ketika mengambil Ersin harus merogoh kocek yang lebih banyak untuk menggaji daripada membeli.

"Sebenarnya untuk balok akar sendiri itu murah, hanya Rp100ribu mungkin, tapi yang cukup mahal itu ya biaya tukang galinya," jelasnya saat diwawancarai pada Senin,28 Maret 2022.

Untuk proses pengerjaan satu buah meja itu hanya membutuhkan waktu sekitar 2-3 hari hingga proses finishing dan finishing juga berbeda -beda tergantung pesanan dari pembeli.

Baca Juga: Jajanan Tradisional Khas Banyuwangi Jadi UMKM Unggulan di Desa Lemahbang Dewo

"Proses pengerjaan biasanya 2 hari kita dapat 1 meja dan itu sudah sampai finishing," tambahnya.

Adapun jenis yang dipasarkan mulai dari meja, kursi, konsul, meja kopi, meja brull dengan berbagai karakteristik bentuk dan model yang berbeda -beda.

Halaman:

Editor: Suci Arin Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x