Network
RINGTIMES BANYUWANGI - Harga pertamax naik menjadi Rp16 ribu per liter di bulan April 2022 mendatang.
Kabar harga pertamax naik ini sudah mulai ramai diperbincangkan warganet bahkan menjadi trending topic di Twitter.
Pasalnya harga pertamax naik dari Rp9 ribu menjadi Rp16 ribu dinilai keterlaluan oleh warganet.
Namun kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ini sudah disetujui oleh DPR RI dan telah dibenarkan Menteri BUMN, Erick Tohir.
Tidak sedikit warganet yang juga menanyakan apakah BBM lain seperti Pertalite atau Pertamina Turbo akan mengalami kenaikan juga.
Seperti dikutip RingtimesBanyuwangi.com dari berita Pikiran-Rakyat.com yang berjudul "Harga Pertamax April 2022 Naik, Warganet Serentak Tak Setuju: Kalau untuk Rakyat Judulnya Tekor".
Warga Twitter pun mengeluhkan kenaikan harga pertamax yang cukup tinggi dari sebelumnya.
Baca Juga: Teddy Gusnaidi Setujui Rizal Ramli, Ahok Cocoknya Jadi Presiden RI Bukan di Pertamina
Selain itu beberapa warga Twitter mengaku jika cukup keberatan dengan kenaikan harga pertamax yang mencapai Rp 16.000 per liter.
"Koplak, kalau untuk rakyat judulnya tekor," ucap salah satu warga Twitter.
Tak hanya itu ada warganet yang mengaku sebagai pengguna BBM Pertamax dan cukup terkejut dengan kenaikan sebesar Rp 16.000 per liter.
"Saya pemakai pertamax. Motornya istri dan mobil kami juga pertamax. Kami berdua hidup dengan sedikit subsidi, karena banyak orang yang lebih berhak dari kami. Tapi kan dari Rp 9.000 per liter gak langsung Rp 16.000 per liter juga," tutur salah satu warganet.
Baca Juga: Viral Tangki Kilang Cilacap Terbakar, Pertamina Pastikan Pasokan BBM dan LPG Aman
"Kemaren pas mau ngisi, tapi pertamax lagi kosong, adanya pertamax turbo. Sama aja gak sih? Pas ditanya petugasnya jawab 'bedanya 15/16 (lupa) ribu per liternya' nah kan ni pertamax naik, apa yang turbo itu ikut naik juga?," ucap warganet lainnya.
Seperti diketahui, Komisi VI DPR RI menyetujui PT Pertamina (Persero) untuk melakukan penyesuaian harga BBM Pertamax.
Menurut Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dalam siaran langsung secara daring mengatakan jika harga Pertamax belum mengikuti mekanisme pasar.
Kendati demikian, Komisi VI DPR RI mendukung penyesuaian harga BBM nonsubsidi yang mengikuti harga keekonomian minyak dunia.***(Kania Nur Haida Komara/Pikiran-Rakyat.com)
