Network
RINGTIMES BANYUWANGI- Gelaran bazar Kuliner Ramadhan di Kelurahan Tukangkayu Banyuwangi berlangsung sukses dengan ramainya pengunjung yang datang.
Dari hiruk pikuk bazar, terdapat sisi menarik yaitu bergabungnya komunitas difabel dalam menyemarakkan pasar kuliner tahunan tersebut.
Kontribusi difabel dalam acara ini merupakan dukungan dari Komunitas Aura Lentera Banyuwangi yang memang telah berfokus pada pendampingan difabel.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh anggota Komunitas Aura Lentera yang juga Ketua Gerakan Massa Buruh (Gemuruh) Banyuwangi Ahmad Wibisono.
Baca Juga: Menilik Persiapan Pengamanan Sentra Kuliner Ramadhan Tukangkayu Banyuwangi
“Kami tergerak untuk memfasilitasi dengan memberikan stand,” ungkapnya pada Minggu, 26 Maret 2023.
Realisasi stand nomor 267 untuk dipakai difabel berjualan disebut Wibisono juga berkat dukungan anggota Komunitas Aura Lentera yang turut serta sebagai panitia bazar.
Kolaborasi yang tercipta menghasilkan keterlibatan difabel tuna rungu bernama Anni asal Tegaldlimo untuk memasarkan produk es lumut buatan tangannya sendiri.
Anni adalah difabel mandiri yang bahkan memiliki sebuah kafe difabel di tempat tinggal asalnya dengan menu makanan mulai dari burger hingga seblak, serta beragam minuman.
Wibisono menambahkan, Anni yang memiliki keahlian di bidang kuliner tersebut merupakan alumni kafe difabel di Bogor, Jawa Barat yang kemudian pulang ke Banyuwangi dan mendirikan kafe difabel di daerah asal.
Selain kafe, Anni juga mempromosikan produk dagangnya melalui instagram pribadinya @aprilanny_24 yang telah diikuti ribuan orang.
“(Pemberian stand) ini merupakan bentuk perhatian kami agar mereka (difabel) menjadi lebih baik dan menjadi orang-orang yang survive,” ujarnya.
Tak sendiri, Anni yang tengah menjaga stand juga ditemani beberapa teman tuna rungu lain yang tengah berkumpul bersama.
Baca Juga: Pengunjung Bazar Ramadhan Tukangkayu Banyuwangi Membludak Melebihi Tahun Lalu
Wibisono menambahkan, difabel tuna rungu yang tergabung dalam komunitasnya terdiri dari berbagai latar belakang pekerjaan, mulai dari tukang parkir, juru masak, hingga pegawai Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Banyuwangi bagian uji kendaraan bermotor.
Ia berharap eksistensi difabel juga turut mendapat sentuhan pemerintah yang disebutnya jika diasah maka akan menghasilkan calon pengusaha muda yang baik dan ulet.
Keterlibatan pemerintah juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup difabel setingkat lebih tinggi mulai dari taraf hidup hingga pengembangan usaha.
Wibisono menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Komunitas Aura Lentera sebagai penggagas yang memberikan dukungan penuh kepada difabel sehingga mereka dapat menunjukkan karya serta menjadi diri sendiri.***
