Banyak Dikaitkan, Polisi Sebut Jasad di Pesanggaran Bukan Pemuda Trenggalek Nyebur ke Selat Bali

- 31 Maret 2023, 21:34 WIB
Suasana evakuasi jasas pria tanpa identitas di Pesanggaran
Suasana evakuasi jasas pria tanpa identitas di Pesanggaran /tangkapan layar/

RINGTIMES BANYUWANGI- Masyarakat Banyuwangi banyak mengaitkan penemuan jasad pria tanpa identitas di Kawasan Pantai Candrian, Pesanggaran dengan Cahyo Muldoko, pria asal Trenggalek yang menceburkan diri ke Selat Bali.

Isu tersebut akhirnya ditanggapi Kapolsek Pesanggaran Iptu Lita Kurniawan yang menepis bahwa kedua kasus berkaitan.

Lita menyebut, berdasar pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak RSUD Genteng, tempat jasad tanpa identitas dievakuasi, petugas tidak menemukan kecocokan.

“Dinyatakan tidak ada kecocokan atau tak identik,” ungkapnya pada Kamis, 30 Maret 2023.

Hasil tersebut didapati petugas setelah keluarga Cahyo Muldoko yang berasal dari Trenggalek mendatangi langsung RSUD Genteng.

Hal senada juga diungkapkan Kepala Pos Basarnas Banyuwangi Wahyu Setia Budi yang mengatakan bahwa kemungkinan kecil jasad tanpa identitas di Pesanggaran merupakan Cahyo Muldoko yang terjun dari KMP Perkasa 5.

Wahyu menyebut, dugaan awal berdasar pengalaman, kondisi jenazah di Pesanggaran diperkirakan telah meninggal sejak 20 hari.

Sementara Muldoko baru sembilan hari, terhitung sejak Kamis, 21 Maret 2023 lalu hingga kemarin Kamis, 30 Maret 2023.

Dengan demikian, hingga berita ini ditulis, identitas pria yang membusuk dan dipenuhi belatung di bebatuan karang Pantai Candrian, Pesanggaran masih belum terkuak.

Kapolsek Pesanggaran pun meminta masyarakat untuk segera melapor ke kantor polisi terdekat apabila memiliki anggota keluarga yang hilang.

Terkait ciri-ciri, Lita mengungkap jasad Mr X berusia sekitar 55 tahun, menggunakan kaos warna hijau, menggunakan syal warna hitam, dan gigi tonggos.

Sementara itu, pria yang banyak dikaitkan dengan korban yaitu Cahyo Muldoko merupakan pemuda asal Trenggalek berusia sekitar 23 tahun.

“Sepurane lak aku dhuwe salah nyang awakmu kabeh. Aku jaluk sepuro sing akeh bodo gak iso muleh. Tolong ojo nggoleki aku meneh ikhlasno,” tulis Cahyo dalam status whatsapp terakhirnya.

Pesan tersebut berarti ia memohon maaf jika memiliki salah dengan siapapun dan banyak minta maaf karena Hari Raya Idul Fitri tidak bisa pulang.

Ia juga berharap agar tak dicari dan mohon untuk diikhlaskan.***

 

Editor: Dian Effendi


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x