Festival Kitab Kuning di Banyuwangi, Kenalkan Warisan Keilmuan Ulama Nusantara ke Generasi Muda

- 12 Juni 2023, 06:45 WIB
Bupati Ipuk melakukan ziarah di makam Kyai Saleh Lateng.
Bupati Ipuk melakukan ziarah di makam Kyai Saleh Lateng. /Istimewa/

RINGTIMES BANYUWANGI- Festival Kitab Kuning Banyuwangi mengangkat khazanah kitab kuning Kiai Saleh Lateng resmi dibuka pada Sabtu malam, 10 Juni 2023.

Acara berbentuk pameran dan serangkaian acara lainnya itu, menonjolkan koleksi Kiai Saleh dalam merekonstruksi sejarah literasi Islam di Asia Tenggara.

Hal tersebut ditegaskan oleh peneliti Islam Nusantara sekaligus dosen di Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta, Dr. KH. Ginanjar Sya’ban.

“Ada banyak koleksi dari Kiai Saleh ini, yang kemudian memiliki signifikansi luar biasa dalam membaca sejarah literasi keislaman. Tidak hanya dalam tingkat lokal, tapi di Asia Tenggara,” ujar filolog yang juga pengurus LTN PBNU itu.

Baca Juga: Jelang Idul Adha, Stok Sapi Banyuwangi Surplus

Ginanjar mencontohkan di antaranya adalah dengan ditemukannya manuskrip KHR Asnawi Kudus yang membantah fatwa seorang mufti Mekkah, Sayyid Abdullah bin Sayyid Shalih Zawawi al-Makki. “Manuskrip ini satu-satunya ditemukan di koleksi Kiai Saleh,” tegasnya.

Selain itu, ada banyak pula deretan kitab karya ulama Nusantara lainnya yang ditemukan di Kiai Saleh yang kitab-kitab tersebut rerata sudah langka dan tak tercetak lagi.

“Berkat dibukanya koleksi Kiai Saleh ini, bisa menjadikan Banyuwangi sebagai salah satu jujukan penelitian Islam Nusantara,” imbuhnya.

Selain kitab-kitab ulama Nusantara yang terbit pada paruh pertama abad 20 (1900-1930-an), juga ada sejumlah manuskrip kuno.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x