Kala Bandara Banyuwangi Menginspirasi Pembangunan Bandara Lainnya

- 7 Juli 2023, 08:00 WIB
Kala Bandara Banyuwangi Menginspirasi Pembangunan Bandara Lainnya
Kala Bandara Banyuwangi Menginspirasi Pembangunan Bandara Lainnya /Dian Effendi/

RINGTIMES BANYUWANGI - Pameran tentang bandara Banyuwangi dalam rangkaian Festival Arsitektur Nusantara yang digelar di Gedung Djuang Banyuwangi mengungkapkan satu hal penting. Ternyata, bandara Banyuwangi menjadi patron pembangunan sejumlah bandara lainnya.

Mengusung konsep green building yang ramah lingkungan dan mengakomodir lokalitas yang menjadi ciri dari Bandara Banyuwangi, diadaptasi ke dalam pembangunan sejumlah bandara. Di antaranya adalah adalah Bandara Mandailing Natal dan bandara Sibisa Toba (Sumatera Utara), serta bandara Siboru Fak-Fak (Papua Barat).

“Ini tentu menjadi kebanggaan masyarakat Banyuwangi. Inovasi yang berasal dari daerah ternyata bisa diterima di tingkat nasional dan memberikan inspirasi,” ungkap Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat melihat pameran arsitektur yang menampilkan desain-desain bandara di Indonesia yang khas nusantara pada Rabu (5/6/2023).

Ipuk menceritakan bahwa bandara Banyuwangi dengan konsep yang demikian tersebut terinspirasi dari Koh Samui Airport di Thailand. “Saat mendampingi Pak Anas (Bupati Banyuwangi 2010-2021) ke Thailand, kami tertarik dengan desain Koh Samui yang unik. Tidak seperti bandara-bandara lainnya,” ungkap Ipuk.

Atas inspirasi tersebut, lanjut Ipuk, Bupati Anas menggandeng arsitek Andra Matin untuk mewujudkan gagasannya tersebut. Selain itu, juga melibatkan sejumlah budayawan guna menggali inspirasi sisi lokalitas apa dari Banyuwangi yang akan ditonjolkan.

“Waktu itu prinsipnya, membangun bandara yang suistanable. Untuk mewujudkan bandara yang berkelanjutan tersebut, tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga mengakomodasi nilai-nilai lokal,” kenang Ipuk.

Dari serangkaian diskusi tersebut, akhirnya terwujudlah desain bandara sebagaimana diketahui hari ini. Dengan mengadaptasi bentuk udeng khas Banyuwangi dan aksentuasi rumput hijau di bagian atapnya, membuat bandara tersebut menjadi sangat unik dan khas.

Konsepnya yang ramah lingkungan, menonjolkan lokalitas dan tetap menjaga kehijauan di sekitarnya membuat bandara ini diganjar Aga Khan Award for Arsitecture pada 2022. Penghargaan bergengsi bertaraf internasional ini, menasbihkan kembali Indonesia. Setelah terakhir diterima pada 1995 untuk bandara Soekarno Hatta, Jakarta.

“PR kita sekarang adalah bagaimana menjaga dan mengembangkan bandara Banyuwangi sebaik-baiknya. Ini tidak sekadar bangunan dengan fungsinya yang tertentu, tapi ini adalah ikon daerah,” tegas Ipuk.

Halaman:

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x