Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Setelah lima hari tim bulu tangkis Indonesia di depak dari panggung ajang bergengsi All England, Presiden BWF, Poul Erik Hoyer Larsen mengirimkan surat permintaan maafnya kepada pemerintah serta tim bulu tangkis Indonesia.
Dalam sebuah konferensi pers di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten pada Senin malam, 22 Maret 2021, Menteri Pendidikan dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali menyinggung soa permintaan maaf Presiden BWF atas kejadian tidak menyenangkan yang diterima timnas bulu tangkis Indonesia di All England.
Mendapat permintaan maaf dari Presiden BWF yang ditujukan langsung kepada bangsa Indonesia, Presiden Joko Widodo, dan khusus pada timnas bulu tangkis Indonesia, Menpora Zainudin Amali merasa harga diri bangsa Indonesia telah diinjak-injak.
Baca Juga: Diskon Hingga 90% PLUS Voucher, Belanjaan Kamu Jadi Lebih Murah Lagi di Shopee Murah Lebay!
Baca Juga: SBY Kehilangan Putra Terbaiknya, Maia Estianty Sampaikan Duka Atas Wafatnya Basrief Arief
Tak hanya itu, Mepora Zainudin Amali juga menyampaikan inti dari surat permintaan maaf tersebut telah membuat BWF turut merasakan apa yang dirasakan bangsa Indonesia atas kejadian di All England yang membuat sakit hati dan frustasi.
Sebagaimana pernah diterbitkan sebelumnya dengan artikel yang berjudul BWF Minta Maaf ke Indonesia, Menpora: Ini Menyangkut Wibawa dan Harga Diri
“Surat permohonan maaf itu ditujukan kepada saya sebagai Menpora. Pada intinya BWF merasakan apa yang dialami oleh timnas bulutangkis kita. Sakit hati dan frustasi,” ujar Menpora Zainudin Amali.
Zainudin Amali mengatakan, Presiden BWF Poul Erik Hoyer Larsen juga menyinggung bahwa ketika masih menjadi pemain bulu tangkis, ia merasakan kehangatan yang mendalam dengan para pemain bulutangkis Indonesia di masanya.
Baca Juga: Buat BWF Ciut, Twitter Penyelenggara All England 2021 Banjir Hujatan
Baca Juga: Indonesia Kembali Berduka, SBY Kehilangan Putra Terbaiknya Atas Wafatnya Basrief Arief
“BWF menyadari dan menyampaikan bahwa situasinya saat ini pandemi Covid-19 maka ke depan harus bisa lebih baik untuk menyiapkan diri dan kejadian di All England ini menjadi pelajaran berharga dan berharap tidak terulang kembali,” katanya.
Zainudin Amali juga menyebut bahwa ini merupakan hasil kerjasama antara pemerintah dan federasi (PP PBSI), NOC Indonesia dan dukungan semua masyarakat dan para stakeholder bulutangkis Indonesia.
“Ini sebagai contoh jika kita kompak dan bersatu pasti akan mendapat tanggapan serius dari pihak yang kita tuju,” kata Zainudin Amali, sebagaimana dikutip BERITA DIY dari laman Kemenpora.
Bulutangkis sendiri menjadi salah satu cabor yang konsisten menyumbang medali di kejuaraan dunia seperti Olimpiade.
“Oleh karena itu pemerintah sangat berkepentingan dan Presiden berpesan agar masalah di All England diselesaikan dengan sebaik-baiknya. Tim tidak boleh terlantar,” pesan Presiden seperti yang disampaikan Menpora Zainudin Amali.
Dalam hal ini Kemenpora berterima kasih kepada semua pihak, baik Menlu, Dubes RI di London dan semua pihak yang sudah bahu-membahu yang sudah melaksanakan tugas.
“Karena ini menyangkut wibawa dan harga diri kita sebagai bangsa dan sebagai negara besar untuk bulutangkis,” katanya.
Masih dalam kesempatan yang sama, Zainudin juga menyampaikan terima kasihnya atas dukungannya atas persoalan yang dialami oleh timnas bulutangkis di All England.
“Terimakaih kepada teman-teman media yang telah luar biasa mendukung upaya pemerintah dan PBSI untuk segera menyelesaikan persoalan yang dialami oleh timnas bulutangkis kita,” tutur Zainudin Amali.***(Muhammad Suria/Beritadiy-Pikiranrakyat.com)
