Pelatihan Pengembangan Instrument Evaluasi Online Bagi Guru SD di Masa Pandemi

- 23 November 2020, 10:34 WIB
Pelatihan Pengembangan Instrument Evaluasi Online Bagi Guru SD di Masa Pandemi .*/
Pelatihan Pengembangan Instrument Evaluasi Online Bagi Guru SD di Masa Pandemi .*/ /Harina Fitriyani for Ringtimes

Oleh: Harina Fitriyani, M.Pd*

Selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) di masa Pandemi COVID-19 guru dituntut untuk terampil menggunakan teknologi dan informasi untuk terlaksananya pembelajaran dengan lancar.

Selain pembelajaran diselenggarakan secara online, evaluasi pembelajaran pun juga dilakukan secara online.

Ada banyak aplikasi yang ditawarkan untuk membuat soal/tes secara online, diantaranya adalah Google Form dan Quizizz.

Baca Juga: Ramalan Shio Terlengkap Hari Ini, Senin, 23 November 2020, Keberuntungan Untuk Shio Ini

Oleh karena itu, guru dituntut untuk terampil membuat soal online dengan menggunakan aplikasi pembelajaran yang menarik sehingga siswa tidak bosan dalam pembelajaran, selain itu juga perlu diperhatikan penggunaan aplikasi pembelajaran yang bisa membangun karakter siswa meskipun tentu terbatas bila dibandingkan dengan pembentukan karakter siswa pada pembelajaran tatap muka langsung seperti biasa.

Dalam rangka meningkatkan kompetensi guru untuk menjawab tantangan itu Prodi Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Ahmad Dahlan (UAD) di Yogyakarta bekerjasama dengan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bantul  DIY mengadakan pelatihan Pengembangan instrument evaluasi online secara virtual.

Kegiatan ini dilaksanakan melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat yang diusung oleh Dwi Astuti, M.Pd. dan Harina Fitriyani, M.Pd.

Baca Juga: 5 Cara Menghilangkan Ketombe Secara Alami

Pelatihan ini dilaksanakan pada Jumat, 20 November 2020 melalui platform Zoom Meeting.

Sebelumnya, pembukaan pelatihan dilaksanakan pada hari Rabu, 18 November 2020.

Pelatihan ini diikuti oleh 36 guru kelas 5 SD/MI Muhammadiyah se-Kabupaten Bantul.

Kegiatan ini merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan pelatihan Pengembangan instrument evaluasi online di masa pandemi yang terdiri dari pelatihan mode sikron, pelatihan mode asinkron dan tugas mandiri.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Karir Terlengkap Minggu Ini 23-29 November 2020 : Gemini Alami Tekanan

Pada pembukaan pelatihan, Kaprodi Pendidikan Matematika FKIP UAD yakni Uswatun Khasanah, M. Sc menyampaikan sambutannya dengan menekankan pentingnya guru untuk terus belajar sebagai tuntutan jaman terutama di masa pandemic ini dimana pembelajaran dilaksanakan secara online.

“Sebagai guru, kita harus kreatif, bagaimana caranya pembelajaran yang tidak tatap muka langsung tapi pengetahuan bisa tersampaikan, pembentukan karakternya juga bisa dilakukan. Itulah tuntutan kita sebagai pendidik untuk senantiasa kreatif mengembangkan diri”, kata Uswatun Khasanah, M.Sc.

Sedangkan Sekretaris Majelis Dikdasmen PDM Bantul, Drs. Kun Purwanto, M.Pd. dalam sambutannya berpesan supaya semua peserta mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir dan mengerjakan semua tugas yang diberikan dengan baik.

Baca Juga: Kontrol Kadar Asam Urat dan Turunkan Risiko Kambuh, Lakukan 7 Cara Alami Berikut

“Bapak ibu guru SD perlu membuat bagaimana matematika itu tidak menjadi momok bagi siswa, supaya pembelajaran matematika itu menyenangkan sehingga siswa mudah memahami matematika, karena matematika merupakan dasar dari ilmu pengetahuan dan teknologi”, kata Drs. Kun Purwanto, M.Pd.

Pelatihan dimulai dengan penyajian materi oleh Dwi Astuti, M.Pd. dengan materi evaluasi pembelajaran online.

Dalam kesempatan tersebut, Dwi Astuti memaparkan enam hal yang harus diperhatikan seorang guru selama pelaksanaan School from Home (SFH) yaitu guru memberikan pengalaman belajar yang bermakna, guru tidak terbebani tuntutan menuntaskan seluruh capaian kurikulum untuk kenaikan kelas/kelulusan, pembelajaran difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup, aktivitas belajar dan tugas bervariasi sesuai dengan minat, kondisi, fasilitas/akses masing-masing siswa, jangan sampai guru memberikan tugas yang terlalu membebani bagi siswa atau orang tua, dan terakhir guru hendaknya memberikan umpan balik secara kualitatif terhadap tugas atau aktivitas siswa.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Kesehatan Senin, 23 November 2020 : Ada yang Rentan Terkena Gangguan Pernapasan

Pada pembuatan instrument evaluasi, Dwi Astuti menyampaikan ada empat prinsip yang harus dipenuhi yaitu valid, reliable, fleksibel dan feedback.

Sebagai alternatif aplikasi yang bisa digunakan untuk mengembangkan instrument evaluasi bagi guru kelas 5 SD, Dwi Astuti memperkenalkan platform Quizizz kepada peserta.

Selain memaparkan kegunaan dan fitur-fitur Quizizz, Dwi Astuti juga mengajak peserta untuk praktek bersama membuat soal dengan Quizizz.

Baca Juga: Update Harga Emas Hari Ini Senin, 23 November 2020 di Pegadaian: Investasi Sekarang

Pada pelatihan virtual ini, bentuk soal yang dikembangkan untuk bahan latihan membuat soal menggunakan Quizizz yaitu soal pilihan ganda.

Peserta praktik membuat soal dari bentuk narasi soal biasa yang bisa langsung diketik di akun Quizizz peserta, narasi soal yang ada equation serta import soal dari excel ke Quizizz.

Selain itu, peserta juga praktek mengerjakan soal di Quizizz dan memantau hasilnya langsung di layar yang dishare pemateri.

Baca Juga: Bawa Keberuntungan, 3 Tanaman Ini Dapat Netralkan Energi Negatif di Kamar Mandi

Materi kedua disampaikan oleh Harina Fitriyani, M.Pd tentang optimalisasi penggunaan Google Formulir atau biasa disebut Google Form untuk mengembangkan soal.

Sekitar 70 persen peserta telah familiar dan pernah menggunakan Google Form untuk membuat soal.

Umumnya fitur yang telah digunakan peserta pelatihan adalah Google Form dengan setingan Kuis dimana responden dalam hal ini adalah siswa, bisa langsung melihat skor yang diperolehnya setelah klik send (kirim) pada bagian akhir Google Form.

Baca Juga: Jadwal Acara ANTV, SCTV, dan Indosiar Hari Ini Senin 23 November 2020, Ada Live Pop Academy

Selain melihat skor langsung, guru juga bisa menyeting dengan menambahkan komentar atas jawaban salah atau benar siswa yang bisa memotivasi siswa.

Dalam kesempatan tersebut, Harina Fitriyani menjelaskan adanya fitur pengacak soal dan pilihan jawaban pada Google Form yang bisa digunakan guru untuk meminimalisir terjadinya kecurangan siswa misal mencontek jawaban temannya.

Dalam situasi PJJ dimana siswa mengerjakan soal tanpa pengawasan langsung guru, Harina Fitriyani menyampaikan bahwa sangat mungkin terjadi contek mencontek jawaban misalnya dengan menscreenshoot jawaban lalu dikirim ke temannya.

Baca Juga: Intip Indahnya Teluk Hijau Banyuwangi, Surga Dibalik Sunrise of Java yang Wajib Dikunjungi

Seiring berkembangnya jaman, praktik contek mencontek di kalangan siswa pun semakin canggih.

Kalau dulu dengan kertas contekan yang disembunyikan di laci, sekarang bisa dengan screenshoot jawaban lalu dikirim ke teman-temannya, pun juga dengan browsing jawaban di Google.

Harina Fitriyani menjelaskan, dengan fitur pengacak soal dan pilihan jawaban pada Google Form, guru bisa membuat soal yang ketika soal itu dibaca oleh siswa-siswanya maka urutan soal dan pilihan jawaban pada layar laptop, komputer, android siswa-siswanya akan berbeda.

Baca Juga: Arti Mimpi Buang Air Kecil Menurut Islam, Benarkah Akan Menikahi Seseorang?

Hal ini tentu akan menyulitkan siswa untuk melakukan kecurangan. Selain itu, Harina Fitriyani memaparkan juga bahwa untuk pembentukan karakter siswa selama pengerjakan soal online bisa dengan memberi batasan waktu pengerjakan soalnya.

Pada aplikasi Google Form, guru bisa menggunakan platform ExtendedForms dengan sebelumnya melakukan add-on dan install aplikasi.

Lebih lanjut, Harina Fitriyani menyatakan bahwa dengan menseting time limit guru bisa mengatur berapa menit durasi mengerjakan soal yang dibuatnya terhitung dari siswa mulai masuk ke link soal yang diberikan.

Baca Juga: 7 Arti Mimpi Gigi Copot Menurut Islam, Benarkah Pertanda Kematian?

Tampilan timer hitung mundur memberikan panduan siswa berapa waktu tersisa baginya untuk mengerjakan soal.

Apabila waktu sudah habis dan siswa belum selesai mengerjakan soal, maka secara otomatis jawaban siswa akan terkirim.

Meski evaluasi pembelajaran dilakukan secara online, menurut Harina Fitriyani, dengan menggunakan platform Google Platform dengan seting pengacak soal dan pilihan jawaban serta dikombinasikan dengan ExtendedForms maka pembentukan karakter siswa bisa dilakukan, diantaranya adalah karakter jujur, bekerja keras, dan disiplin.

Baca Juga: Buat Kadar Gula Darah Naik Seketika, 3 Makanan ‘Sehat’ Buat Gula Darah Melonjak Tanpa Disadari

Setelah pelatihan mode sinkron ini berakhir, akan dilanjutkan pelatihan mode asinkron menggunakan platform Google Classroom.

Selama pelatihan di Zoom Meeting berlangsung, antusiasme peserta sangat baik. Pada sesi tanya jawab, peserta aktif bertanya kepada pemateri.***

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x