Anda Guru atau Kepala? Lakukan Dua Hal ini, Temukan Pertumbuhan Positif Terbaik di Sekolah

- 26 Agustus 2021, 20:31 WIB
Ilustrasi Sebagai guru atau kepala sekolah, Anda harus dapat menemukan pertumbuhan positif terbaik di sekolah.
Ilustrasi Sebagai guru atau kepala sekolah, Anda harus dapat menemukan pertumbuhan positif terbaik di sekolah. /Antara Foto/Jessica Helena Wuysang

RINGTIMES BANYUWANGI - Sekitar bulan Maret tahun 2021 lalu, penulis berkesempatan untuk berjumpa dengan salah satu kepala madrasah terbaik nasional, tepatnya di Kota Kediri, Jawa Timur.

Beliau menyampaikan, ada dua hal yang harus menjadi konsentrasi semua pimpinan di lembaga pendidikan yaitu, pertama adalah upaya serius untuk membangun sebuah prestasi dan yang kedua adalah langkah sungguh-sungguh untuk membangun sebuah.

Menterjemahkan dua hal tersebut, tentunya penulis butuh terpikir lebih dalam tentang apa yang dimaksud dengan prestasi dan apa itu prasasti.

Baca Juga: Jelang Promo 9.9, Shopee Hadirkan Jackie Chan dan Joe Taslim di Iklan Terbarunya

Prestasi merupakan capaian-capaian keberhasilan yang diperoleh oleh semua warga madrasah, baik guru maupun siswa-siswanya, dalam sebuah kejuaraan atau perlombaan, atau juga sebuah eksekusi yang baik untuk mewujudkan visi misi yang ditetapkan bersama.

Sedang Prasasti, secara umum ya dimaknai sebagai bangunan fisik, namun secara mendalam dia juga bisa dibaca sebagai sebuah bangunan sistem yang kuat tata kelola madrasah yang terstruktur, yang diwujudkan dalam bentuk standar operasional prosedur atau SOP yang menjadi acuan, bagaimana semua komponen di dalam lembaga pendidikan bergerak dan saling bersinergi untuk mewujudkan target market bersama yang telah ditetapkan.

Di tataran pelaksanaan, pimpinan Madrasah sering mendapatkan semacam challenge, yang menghambat usaha-usaha untuk mewujudkan dua hal di atas.

Baca Juga: 3 Cara Mengajar Guru agar Murid Cepat Paham, Ustadz Abdul Somad Beri Penjelasan

Salah satunya adalah adanya pertentangan dari dewan guru karyawan dan juga bisa pihak eksternal yang intinya tidak setuju terhadap upaya-upaya strategis kepala madrasah.

Beliau yang ditemui penulis yang diceritakan di paragraf pertama, menyampaikan satu cara yang sangat masuk akal bisa digunakan oleh semua kepala madrasah untuk memimpin madrasahnya membangun prasasti dan prestasi terbaik.

Beliau mengimajinasikan strategi ini seperti pintu. Jika kita melihat ada orang yang memasuki pintu sambil mendongakkan kepalanya, bagaimana caranya agar setiap orang yang masuk pintu menjadi tertunduk?

Satu-satunya cara adalah dengan menurunkan tinggi pintu yang dilewati, sehingga dipastikan setiap siapapun yang melewati pintu akan menundukkan kepalanya.

Baca Juga: Gaya Belajar yang Paling Diminati Siswa, Guru Harus Tahu Ini

Tentu yang dimaksud bukan lah dalam konteks membuat orang tertunduk bukan?

Tapi lebih ke esensinya, yaitu bagaimana kita bisa membuat sebuah sistem yang akhirnya ia menjadi acuan bagi siapapun untuk menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagaimana mestinya, dengan standar-standar terbaik yang menjadi kebutuhan madrasah.

Contoh, menghadapi tim yang suka terlambat datang ke sekolah atau mangkir dari tugas, menurunkan tinggi pintu kita maknai sebagai membuat sebuah aturan yang disampaikan dan disepakati bersama oleh semua warga madrasah, bahwa masuk sekolah jam 7 misalnya.

Selanjutnya dibuatkan sistem pencatatan yang Real Time yang bisa menjadi alat perekam kedatangan dan kepulangan.

Baca Juga: Nafas Panjang Pendidikan 90 Hari Kedepan, Siapkah?

Selanjutnya data yang ada diolah menjadi data matang laporan kinerja kehadiran seluruh SDM, yang menyajikan persentase kehadiran dan keterlambatan serta ketepatan waktu, ini memudahkan pimpinan untuk melakukan evaluasi, apakah ada peningkatan atau sebaliknya penurunan.

Secara teknis seluruh dewan guru mendapatkan sesi evaluasi bulanan secara personal, yang poin besarnya adalah memberikan dan mengkomunikasikan kinerja kehadiran yang tercatat oleh sistem, darinya pimpinan bisa melakukan pembinaan dan pengembangan potensi yang dimiliki oleh yang bersangkutan.

A leader is someone…
who knows the way
who goes the way
who shows the way

Jhon Maxwell

Baca Juga: Beasiswa S2 untuk Guru, Segera Mendaftar Sebelum Terlambat

Saat kita memiliki visi baru yang belum pernah kita raih, prinsip leadership dari Dr John Maxwell bisa dimaknai sebagai berikut:

Knows the way artinya kita mau belajar, membaca cara-cara meraihnya, sehingga kita tahu cara melakukannya.

Goes the way artinya kita mau terlibat melakukan, tidak sekedar menyuruh tim bergerak.

Going the way (terlibat) akan membantu kita untuk memahami tantangan-tantangan sebenarnya di lapangan.

Shows the way artinya kita mensistemasi cara melakukan yang efektif bagi tim kita melakukannya, lalu mengajarkan cara melakukannya dengan efektif.***

Penulis: Mas Rofi'
Praktisi School Branding Strategy
Konsultan Manajemen Sekolah
Certified ESQ 3.0 Coach

Editor: Suci Arin Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah