Wisata Alam Baru Lainnya Bermunculan, Setelah Terasering Panyaweuyan Majalengka, Kerusakan Hutan Disorot

- 16 Maret 2020, 21:35 WIB
/

Dia mencontohkan, jika Panyaweuyan di Kecamatan Argapura yang kawasannya sudah terkendal hingga mendunia, disana akan dibangun kawasan parkir kendaraan dan gedung lainnya.

Jika begitu, artinya bukan melestarikan alam namun merusak stuktur tanah.

Baca Juga: Reny Farida: Maju Untuk Berkarya Tanpa Menjatuhkan Sesama

Sementara di kawasan tersebut adalah lahan dengan kemiringan yang cukup tajam

“Kami memiliki konsep, tidak perlu membangun spot parkir di bagian puncak. Namun parkir dilakukan di bagian bawah yang tidak menganggi stuktur tanah. Para wisatawan bisa memarkir kendaraan di bawah kemudian jika ingin ke puncak menikmati terasering dilakukan dengan berjalan kaki atau disediakan kendaraan khusus yang dikelola oleh masyarat setempat sehingga di sana ada pemberdayaan masyarakat, lagi pula berjalan kaki adalah bagian dari wisata, dengan cara demikian kawasan juga akan lebih terjaga,” kata Hikmawan.

Dia juga berpendapat kawasan terasering di Panyaweuyan ini harus ada modifikasi tanaman agar tidak mudah longsor, caranya setiap batas kepemilikan tanah seseorang ditanami dengan tanaman yang bisa mengikat tanah.

Di batas tanah tidak akan merusak tanaman holtikulura seperti tanaman bawang yang tidak menyukai naungan.

Baca Juga: Corona Dalam 24 Jam Menelan 113 Jiwa Di Iran

“Karena tanamannya dibatas tanah setiap petani maka tanaman bawang dan holtikultura lainnya yang tidak menykai naungan akan tetap aman, “ katanya.

Jika ada rumusan yang melibatkan unsur pemerintah terkait dan pecinta lingkungan maka tentu penanganan persoalan akan memiliki solusi yang lebih baik, setiap lembaga tiak akan berpikir kepentingan masing-masing tetapi pariwisata akan besar, pertanian terjaga dan hutan tetap lestari.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x