Network
RINGTIMES BANYUWANGI- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dipimpin oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) resmi meluncurkan Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023 pada Sabtu, 28 Januari 2023.
Acara yang digelar di Teater IMAX Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta tersebut bertujuan menstimulasi kebangkitan ekonomi serta pariwisata Indonesia.
“Data 2021-2022, KEN telah mampu mendorong dan menggerakkan ekonomi daerah,” ungkap Menparekraf Sandiaga Uno seperti yang dilansir dari youtube resmi Kemenparekraf.
Baca Juga: Pecinta Wisata Air Merapat, Minahasa Miliki 3 Wisata Ciamik
Di hadapan para kepala daerah yang datang, Ia juga menyebut bahwa kunci kebangkitan ekonomi dapat tercapai jika event-event daerah yang tergabung dalam KEN lebih berkualitas.
Sandi juga memaparkan perolehan hasil KEN 2022 yang menghasilkan 3 juta pergerakan wisatawan, 11 ribu UMKM dan 55 ribu pelaku semi-event terberdayakan, serta 250 komunitas dan asosiasi yang tergabung dalam kegiatan KEN.
Selain itu, pada 2023 terdapat total 101 event unggulan dari 38 provinsi di seluruh Indonesia yang memiliki lima kategori penilaian diantaranya pariwisata dan ekonomi kreatif, inovasi dan kreativitas, manajemen event, strategi komunikasi, serta pengembangan bisnis dan pemasaran.
Baca Juga: Miliki Pantai yang Indah, Inilah 3 Tempat Wisata di Bolaang Mongondow dengan Suasana Asri
Dari Jawa Timur, delapan event unggulan tergabung dalam KEN 2023, dua diantaranya berasal dari Banyuwangi.
Masyarakat Banyuwangi patut bangga karena dua dari delapan event yang masuk ke KEN 2023 adalah dari Banyuwangi, yaitu Gandrung Sewu dan Banyuwangi Ethno Carnival (BEC).
Berkat inovasi dan kreasi festival tersebut, Sandiaga Uno menyematkan julukan pioneer of atraction kepada Banyuwangi.
Sandi pun berharap langkah Banyuwangi akan diikuti oleh daerah-daerah lain untuk melakukan hal serupa, sehingga dapat menggerakkan ekonomi kreatif, serta mampu membuka banyak lapangan pekerjaan baru bagi para pelaku industri kreatif.
Gandrung Sewu
Merupakan gelaran festival tahunan di Kabupaten Banyuwangi yang mulai ditampilkan sejak tahun 2012 dengan tujuan untuk mengenalkan kebudayaan Banyuwangi khususnya gandrung ke khalayak luas.
Tarian yang telah ada sejak ratusan tahun lalu tersebut mulanya merupakan wujud rasa syukur atas hasil panen pertanian.
Banyuwangi Ethno Carnival (BEC)
Adalah karnaval tahunan di Banyuwangi yang menampilkan ratusan peserta memakai kostum spektakuler hasil rancangan masing-masing tim untuk mempresentasikan tema budaya yang diusung.
Dalam hal ini, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mengemas apik modernisasi budaya lokal tanpa harus mengubah nilai-nilai dan filosofinya.***
