Network
RINGTIMES BANYUWANGI – Beberapa orang memang terlahir dengan tekad kuat, tidak terlalu terpengaruh oleh situasi stres, dan lebih tangguh untuk berubah. Dan beberapa yang lain lebih rentan terhadap panah tekanan sehari-hari.
Jika Anda memiliki mindset berkembang, Anda menganggap kesuksesan dan kegagalan sebagai satu paket seperti tangan dan sarung tangan, susu dan kue, membalik sisi mata uang yang sama kembar, bukan musuh.
Ini adalah pemahaman bahwa menghindari kegagalan berubah menjadi penghindaran kesuksesan. Untuk mencapai apa yang Anda inginkan, Anda menyadari bahwa Anda harus bersedia menerima apa yang tidak Anda inginkan.
Baca Juga: Tanggal Gajian Tiba, Shopee Gajian Sale Punya Promo Spesial buat Kamu!
Alih-alih menyerah, Anda menerima rintangan, kemunduran, dan kekecewaan tidak peduli seberapa menyakitkan, membuat frustrasi, besar atau kecilnya sebagai kesempatan untuk tumbuh dan belajar, bukan sebagai kekalahan.
Anda menganggap kekalahan sebagai pelatih pribadi ketika keputusasaan muncul setelah kemunduran: tenggat waktu yang mustahil, ulasan yang buruk dari atasan Anda, promosi yang terlewat, atau gemuruh keraguan diri Anda sendiri.
Mungkin Anda belum benar-benar gagal. Kemungkinannya adalah, "kegagalan" adalah apa yang Anda sebut ketika Anda tidak memenuhi harapan Anda, segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana Anda atau Anda hanya melintasi lembah yang dilalui semua orang sebelum mencapai puncak kesuksesan.
Baca Juga: Bukan Hanya Wanita, Ternyata Pria Juga Kerap Jadi Korban KDRT, Lho! Ini Faktanya
Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari situs Psychologi Today, kegagalan memang memilukan, tetapi juga bisa menjadi pendorong untuk terus maju jika Anda memiliki sifat-sifat yang hanya mampu dilakukan oleh orang-orang kuat dan tangguh.
