Baca Juga: Cara Menggunakan Ampas Kopi untuk Menyuburkan Aglonema
Para biarawan tidak senang atas hadiah yang diberikan sang penggembala, lalu memutuskan untuk membakar buah tersebut.
Namun, aroma yang menguar dari asap pembakaran buah tersebut sangat harum. Hal tersebut membuat para biarawan merasa penasaran dan menelitinya lebih jauh.
Biji buah tersebut ditumbuk, lalu direbus dengan air. Kabar tentang buah tersebut kemudian menyebar di penjuru Afrika.
Beberapa abad kemudian, biji kopi tersebut dibawa melewati Laut Merah dengan berbagai metode penyajian yang lebih variatif.
Baca Juga: 6 Manfaat Kopi untuk Kesehatan yang Harus Kamu Tahu
Seiring berjalannya waktu, kopi menjadi komoditas yang besar dan sangat diminati di Semenanjung Arab dan Eropa.
Kopi tersebut diberi nama Arabika oleh botanis Swedia bernama Carolus Linnaeus pada abad ke-18 karena berasal dari Arab.
Pada 100 tahun setelahnya, seorang botanis Swedia menemukan jenis kopi baru di Kongo, Afrika Tengah.
Kopi tersebut kemudian diteliti dan disebut dapat menjadi alternatif selain kopi arabika.