Asal-usul Surabaya, Cerita Rakyat yang Sampai Sekarang Masih Ada

- 6 Januari 2022, 06:00 WIB
asal-usul Surabaya, Antara Selamat dan Bahaya
asal-usul Surabaya, Antara Selamat dan Bahaya /Tangkapan layar Youtube/Miczone

RINGTIMES BANYUWANGI - Pada kisah asal-usul Surabaya ada cerita menarik yang harus kamu ketahui.  

Pada dasarnya asal-usul Surabaya merupakan cerita rakyat. Sehingga benar atau tidaknya kejadian itu, tidak ada yang tahu. 

Walaupun begitu, asal-usul Surabaya masih tetap diingat dan disampaikan dari turun temurun. 

Baca Juga: Sejarah Colosseum Roma Tempat Pertunjukan Gladiator, Salah Satu Keajaiban Dunia

Dilansir dari kanal YouTube Miczone pada 5 Januari 2022, kisah ini bermula di suatu lautan hiduplah penguasa lautan yang bernama Sura. 

Dia adalah penguasa lautan berwujud ikan, yang hebat mencari mangsa sampai keinginannya terpenuhi. Sehingga dia terus mencari mangsanya hingga dapat yang dia inginkan. 

Di tempat lain ada juga penguasa sungai yang hebat, namanya adalah Baya. Dia juga hebat dalam mencari mangsa dengan menggunakan kekuatannya. 

Baca Juga: Sejarah Es Batu di Indonesia, Barang Mahal Bagi Orang Kaya

Suatu saat, ketika keduanya sedang mencari mangsa. Tidak sengaja Sura dan Baya bertemu. 

Saat itu pula keduanya saling bertarung sangat sengit. Dengan menggunakan kekuatannya masing-masing, mereka memiliki tehnik bertarung yang sangat kuat. 

Karena keduanya sangat kuat dalam bertarung, sehingga mereka menghentikan perkelahian itu. 

Lalu mereka memutuskan untuk membagi wilayah dalam mencari mangsa. Pada kesepakatannya, Baya akan mencari mangsa di darat dengan batas sampai laut pasang. 

Baca Juga: Sejarah Tempe, Makanan Penyelamat Tawanan Perang dari Disentri!

Sedangkan Sura mencari mangsanya di air. Maka dengan kesepakatan itu mereka berdua akhirnya berdamai. 

Namun pada suatu hari Sura mencari mangsa di sungai dan dia bertemu dengan Baya. 

Baya merasa bahwa Sura sudah menganggu ketenangannya, dan melanggar perjanjian. Karena menurut Baya seharusnya Sura mencari mangsa di laut bukan di sungai. 

Tetapi Sura merasa kalau dia benar, karena dia mencari mangsa di dalam air. 

Baca Juga: Sejarah Patung Serigala Lupa Capitolina dan Cikal bakal Terbentuknya Kota Roma

Karena keduanya merasa paling benar, Sura dan Baya memulai pertengkaran lagi. 

Namun kali ini lebih sengit dari pada sebelumnya. Sura menginggit ekor baya dan baya menggingit ekor Sura. 

Keduanya saling menginggit hingga air sungai penuh dengan darah. Dengan luka yang sama, Sura pergi dari sungai dan tidak lagi datang ke wilayah Baya. 

Pada akhirnya, Baya mendapatkan wilayahnya kembali. Saat masyarakat mengingat peristiwa tersebut, mereka menjadikan simbol sebagai Surabaya. 

Baca Juga: Sejarah Es Krim, Dessert Terenak sebagai Makanan Manis dan Segar

Namun sebenarnya, Sura memilki arti selamat dan Baya yang berarti bahaya. Jika digabungkan memiliki arti selamat dari Surabaya.

Nama itu bermula, saat ada ekspansi yang dilakukan oleh prajurat tartar ke wilayah Surabaya. 

Mereka merampas seluruh harta benda masyarakat Surabaya dan membawa perempuan-perempuan cantik. 

Kemudian masyarakat Surabaya merasa selamat dari bahaya ketika Raden Wijaya menyerang prajurit tartar di pelabuhan Galuh, dan membuat tentara tartar mundur ke Tiongkok.***

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x