Mengenal Tari Gandrung, Kesenian Khas Banyuwangi: Sejarah, Busana dan Musik Pengiring

- 5 Maret 2022, 15:01 WIB
Tari Gandrung Banyuwangi saat HUT ke 1 Ringtimes Banyuwangi
Tari Gandrung Banyuwangi saat HUT ke 1 Ringtimes Banyuwangi /Dian Effendi/Ringtimes/

Mengenai penampilan, tari Gandrung ini mengenakan busana khas Banyuwangi, dan berbeda dengan tarian bagian Jawa lain. Terdapat pula pengaruh Kerajaaan Blambangan yang tampak.

Bagian Kepala

Pertama pada bagian kepala, para penari mengenakan hiasan serupa mahkota yang disebut dengan 'omprog', yang terbuat dari kulit kerbau yang disamak dan diberi ornamen berwarna emas dan merah serta diberi ornamen tokoh Antasena, putra Bima yang berkepala manusia raksasa namun berbadan ular serta menutupi seluruh rambut penari gandrung.

Sebelumnya pada masa lalu, ornamen Antasena ini tidak melekat pada mahkota melainkan setengah terlepas seperti sayap burung. Lalu, sejak setelah tahun 1960-an, ornamen ekor Antasena ini kemudian dilekatkan pada omprok hingga menjadi yang sekarang ini.

Selain itu, pada mahkota tersebut juga diberi ornamen berwarna perak yang berfungsi membuat wajah sang penari seolah bulat telur, serta ada tambahan ornamen bunga yang disebut 'cundhuk mentul' di atasnya.

Baca Juga: Tato sebagai Identitas Perempuan Palestina hingga jadi Simbol Kecantikan

Bagian omprog ini pun seringkali dipasang hio yang memberi kesan magis. Namun, kini hal tersebut jarang terlihat dipasang pada bagian omprog.

Bagian Tubuh

Busana yang dikenakan oleh para penari Gandrung terdiri dari baju yang terbuat dari beludru berwarna hitam, dihiasi dengan ornamen kuning emas, serta manik-manik yang mengkilat dan berbentuk leher botol yang melilit leher hingga dada.

Sedangkan, pada bagian pundak dan separuh punggung dibiarkan terbuka. Sebagai penghias bagian atas, di bagian leher tersebut dipasang ilat-ilatan yang menutup tengah dada.

Halaman:

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x