Tips Melindungi Reputasi Bisnis, Sukseskan Perusahaan Dalam Jangka Panjang

28 November 2020, 10:00 WIB
Ilustrasi bisnis. /pixabay.com/27707 /pixabay.com/27707

RINGTIMES BANYUWANGI-Reputasi dan hubungan dengan pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya. Penting bagi kinerja dan kesuksesan bisnis seperti halnya keuntungan dan keluaran produk.

Masalah dapat datang kapan saja bagi perusahaan, jadi sangat penting untuk menjaga kepercayaan, memperhatikan sentimen pelanggan, dan mengelola ekspektasi untuk menghindari krisis reputasi.

Kinerja dan kesuksesan perusahaan dulu dilihat dari segi aset berwujud, seperti keluaran produk, kata Daniel Korschun, profesor pemasaran di Drexel University LeBow College of Business yang mempelajari tanggung jawab dan reputasi perusahaan.

Baca Juga: Tanggal Gajian Tiba, Shopee Gajian Sale Punya Promo Spesial buat Kamu!

Sekarang aset tidak berwujud sama pentingnya. Seperti reputasi, atau bagaimana perasaan konsumen dan pemangku kepentingan lainnya tentang hubungan mereka dengan perusahaan.

Berikut tips melindungi reputasi bisnis, agar mendapat kesuksesan yang berkelanjutan. 

Fokus dalam menjaga kepercayaan

Dipersepsikan tidak jujur ​​adalah risiko reputasi terbesar, kata Korschun. Bisnis membangun dan memelihara kepercayaan dengan menetapkan dan memenuhi harapan konsumen.

Baca Juga: 3 Jenis Seafood Dengan Kadar Purin Tinggi, Waspada Asam Urat Bisa Kambuh Seketika

Pantau sentimen pelanggan

"Untuk memahami reputasi, perusahaan perlu mengawasi apa yang dikatakan pelanggan tentang mereka," kata Ken Wisnefski, pendiri dan CEO WebiMax, agensi pemasaran digital yang berspesialisasi dalam krisis dan manajemen reputasi seperti dikutip dari oleh Ringtimesbanyuwangi.com dari Business Insider. 

Media sosial memungkinkan perusahaan untuk melacak sentimen konsumen dengan lebih baik secara real time, jadi pantau terus mention dan komentar untuk melihat pujian dan keluhan dari konsumen.

Rencana harus mencakup siapa yang akan memantau ulasan, komentar, sebutan media sosial, dan konten online lainnya; siapa yang akan menanggapi ketika masalah muncul; dan bagaimana tanggapannya.

Kelola ekspektasi

Di antara para eksekutif yang pernah mengalami krisis reputasi, 76% mengatakan itu bisa dicegah, menurut survei Weber Shandwick.

 Baca Juga: 4 Golongan Makanan Rendah Gula, Penderita Diabetes Harus Tahu Agar Kadar Gula Darah Tak Melonjak

Reputasi terbentuk dari waktu ke waktu, berdasarkan pengalaman konsumen dan pemangku kepentingan lainnya.

"Setiap kali mereka melebihi ekspektasi sedikit, mereka membangun reputasi, setiap kali mereka tidak memenuhi standar harapan, itu merusak reputasi," kata Korschun.

Miliki nilai yang jelas

Organisasi dengan rasa yang kuat tentang siapa mereka dan yang mengkomunikasikan visi, misi, dan nilai mereka serta melibatkan semua orang di dalam perusahaan berada pada posisi terbaik untuk bertahan dari risiko reputasi.

Baca Juga: Kenali Jenis Kulit Kering dan Tips Perawatan Wajah yang Dibutuhkan

Mendengarkan dan menanggapi kebutuhan konsumen secara konsisten menunjukkan bahwa Anda peduli terhadap mereka.

Dan bersikap jujur ​​dan transparan ketika situasi negatif terjadi akan membantu Anda mendapatkan kembali kepercayaan konsumen.***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Business Insider

Tags

Terkini

Terpopuler