RINGTIMES BANYUWANGI – Kata inflasi kerap muncul dalam berbagai pemberitaan ekonomi dan nilai mata uang dunia.
Namun, apa arti dari inflasi dan makna serta dampaknya dalam kehidupan manusia?
Secara sederhana, inflasi adalah keadaan dimana kemerosotan nilai uang terjadi. Saat kondisi tersebut, harga-harga akan naik secara umum sehingga mempengaruhi perekonomian masyarakat.
Baca Juga: Inflasi Besar-besaran di Awal Kemerdekaan Indonesia
Badan Pusat Statistik memiliki salah satu tugas menghitung inflasi dan melakukan survei yang kemudian akan dikabarkan kepada masyarakat umum.
Badan Pusat Statistik menggunakan indikator Indeks Harga Konsumen dalam mengukur merosotnya nilai uang dalam hal ini rupiah.
Menurut Badan Pusat Statistik, inflasi terbagi menjadi dua yakni:
1 Inflasi inti yaitu komponen yang cenderung menetap dan dipengaruhi oleh faktor fundamental, misalnya interaksi permintaan dan penawaran, lingkungan eksternal seperti nilai tukar, harga komoditi internasional, inflasi mitra dagang, serta ekspektasi dari pedagang dan konsumen.
2. Inflasi noninti yaitu komponen yang cenderung tinggi volatilitasnya dengan arti cenderung mudah berubah atau bergejolak karena dipengaruhi selain faktor nonfundamental. Komponen ini terdiri atas inflasi komponen bergejolak, dan inflasi komponen harga yang diatur oleh pemerintah.
Baca Juga: Belajar Investasi Saham bagi Pemula, Modal Ratusan Ribu Untung Jutaan Rupiah
Lalu bagaimana dampak inflasi dalam kehidupan keseharian masyarakat?
Artikel ini sudah diterbitkan di Pikiran-rakyat.com dengan judul Inflasi, Makna dan Pengaruhnya untuk Kita
Seacar umum, merosotnya nilai mata uang akan mendorong ekonomi bertumbuh degan memicu masyarakat melakukan investasi.
Namun jika terjadi tak terkendali, maka inflasi membuat masyarakat sulit memenuhi kebutuhan hidup dalam hal membeli kebutuhan pokok.
Dalam jangka panjang, inflasi akan berdampak dalam stabilitas keamanan dan politik. Maka Bank Indonesia akan berupaya menjaga mata uang agar tetap stabil.***(Tia Dwitiani Komalasari/Pikiran Rakyat)