Bisnis Alternatif di Tengah Pandemi Covid-19 dengan Budidaya Maggot BSF

- 19 Januari 2021, 22:00 WIB
Budidaya Maggot kini banyak diminati.
Budidaya Maggot kini banyak diminati. /Whimpi Rohmad Putra B/ Ringtimes Banyuwangi/

RINGTIMES BANYUWANGI- Black Soldier Fly (BSF) atau biasa disebut lalat tentara hitam adalah salah satu lalat yang sering berada pada sampah organik.

Lalat ini berbeda dengan lalat hijau atau lalat rumah pada biasanya. Karena tidak membawa bakteri seperti lalat-lalat lainnya.

Budidaya maggot BSF saat ini sedang dilirik oleh banyak orang. Dengan modal yang kecil bisa memulai budidaya maggot BSF.

Bentuk lalat ini dengan ciri-ciri panjang dan berwarna hitam. Sedangkan untuk maggotnya/belatungnya berbeda dengan belatung lalat lainya.

Baca Juga: Cafe Sopo Isun Kabat, Rangkul Pemuda Setempat untuk Produktif di Tengah Pandemi

Berbentuk pipih dan bergaris-garis, untuk masih umur 7 harian mungkin susah untuk membedakan mana maggot BSF dengan belatung lalat hijau. Di umur 3 minggu baru bisa di bedakan karena memiliki postur yang lebih besar.

Bisnis maggot BSF ini bisa menjadi pengurang sampah-sampah organik,yang mendominasi pada pasar-pasar tradisional.

Dalan 24 jam maggot BSF akan terus melakukan proses penguraian. Semakin banyak maggot sampah yang di urai bisa lebih banyak.

Baca Juga: UMKM Roti di Desa Kabat Banyuwangi Terus Berinovasi di Tengah Pandemi

Untuk awal budidaya maggot BSF anda harus mempersiapkan tempat untuk memulainya.

1. Kandang untuk BSF

2. Tempat menelur BSF

3. Pembesaran maggot BSF

Manfaat maggot sendiri juga banyak karena mengandung 50 persen protein. Bisa sebagai pengganti dari tepung ikan. Tidak hanya dari maggotnya BSF yang sudah mati juga bisa dibuat untuk pakan hewan ternak seperti ayam, bebek, enthok dan unggas lainnya.

Harganya yang fantastis juga menjadi faktor diliriknya bisnis maggot BSF ini. Harga untuk telurnya saja tiap 1gr di hargai Rp6.000 – Rp10.000.

Baca Juga: Warga Jambewangi Budidayakan Ikan Nila Sebagai Usaha Sampingan di Tengah Krisis Pandemi

Untuk maggot yang masih berwarna putih diberi harga kisaran Rp5000 - Rp15.000, untuk prepupa dipatok harga di Rp50.000. Tergantung dari banyak pembelian, makin banyak makin murah.

Untuk maggot kering biasanya dijual dengan harga yang fantastik. Tidak hanya di pakai di dalam negeri sebagai penunjang pengurangan kos biaya pakan ternak unggas.

Tidak hanya maggot BSF sisa-sisa dari penguraian bisa dibuat pupuk tanaman.

Beberapa produsen besar bahkan sampai di ekspor ke luar negeri seperti EROPA. Setiap bulannya bisa mengekspor hingga 3 ton maggot BSF.

Baca Juga: Kiat Usaha Sepatu Kulit Ivory di Banyuwangi, Terus Melangkah di Tengah Pandemi

Dengan perawatan yang mudah dan tidak mengeluarkan biaya untuk memberi makan maggot BSF, juga sebagian untuk mengurangi sampah-sampah organik.

Pelihara maggot BFS tidak ada yang terbuang sama sekali, semua bisa dimanfaatkan.

Tentu saja bisa sebagai bisnis saat ini yang sedang terjadi pandemi COVID-19. Bisa menjadi bisnis sampingan juga karena tidak memakan waktu yang banyak untuk perawatannya.

Selain itu, ia juga bisa mewujudkan pengurangan sampah organik di Indonesia ini.***

Editor: Shofia Munawaroh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah