RINGTIMES -Baca Juga: Impor dari India Kemungkinan telah Tiba, Harga Gula Pasir Diperkirakan Kembali Normal Pertengahan Maret
Asian Development Bank (ADB) telah memprediksikan kerugian berkisar antara 77 miliar Dolar AS hingga 347 miliar Dolar AS.
Berhentinya aktivitas perdagangan, pariwisata, manufaktur, dan transportasi di Tiongkok adalah salah satu penyebab kerugian ini.
Setelah beberapa negara lain mengalami krisis yang sama, kemerosotan ekonomi semakin parah. Salah satunya di Negara Italia.
Kota Milan yang menjadi pusat keuangan dan perdagangan Italia ditutup hingga 3 April mendatang. Wilayah Lombardia yang menjadi pusat industri juga dikarantina.
Baca Juga: Tidak Diikuti Kebijakan Memadai, Target Penurunan Prevalensi Perokok Dinilai Ambisius
Dikutip dari The Guardian, pasar saham di seluruh Asia terjun bebas, bahkan menjadi yang terparah sejak krisis ekonomi global 2008 lalu.
Harga minyak mentah Brent jatuh hingga 30 persen ke harga 21,14 Dolar AS per barel atau setara dengan Rp 306 ribu per barrel.