Pasar Saham dan Harga Minyak Dunia Anjlok, Kekhawatiran Resesi Global Akibat Corona

- 9 Maret 2020, 21:00 WIB
ADB memprediksi ekonomi Indonesia hanya tumbuh tak lebih dari 5,1 persen tahun ini. Lantas, bagaimana dengan tahun depan?/
ADB memprediksi ekonomi Indonesia hanya tumbuh tak lebih dari 5,1 persen tahun ini. Lantas, bagaimana dengan tahun depan?/ /ANTARA FOTO/

Angka ini merupakan yang terparah sejak dimulainya Perang Teluk pada 1991.

Minyak ikut merosot lantaran Saudi Arabia tiba-tiba saja menaikkan jumlah produksi harian untuk melawan kompetitor.

Padahal, dalam kondisi wabah, kebijakan tersebut meningkatkan kekhawatiran atas perlambatan ekonomi global.

Baca Juga: Pembeli Mengeluh, Harga Gula Di Jember Naik Hingga Rp.4000

Negara di Jazirah Arab ini pun tak cukup menambah kapasitas produksi, tetapi meningkatkan pengamanannya.

Australia juga ikut terjun bebas dengan penurunan hingga 7,3 persen pada pasar sekuritasnya.

Kondisi tersebut menjadi yang terparah semenjak krisis ekonomi global tahun 2008.

Chief Investment Officer di Probis Securities Sydney, Jonathan Barrat mengatakan"Saya pikir semua perkiraan sudah tak sesuai lagi. Ini seperti ada perlombaan ke bawah untuk menyelamatkan ketertiban".

Baca Juga: Polri Sita 61.550 Masker dari 30 Tersangka di 17 Wilayah

Untuk Indonesia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkoreksi hingga -13,4 persen hingga akhir Februari 2020.

Halaman:

Editor: Dian Effendi

Sumber: Pikiran-Rakyat.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah