Network
RINGTIMES BANYUWANGI - Pemerintah siap salurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) bagi masyarakat.
BSU tersebut disalurkan untuk masyarakat kurang mampu yang memiliki gaji di bawah Rp3 juta. Bantuan ini merupakan salah satu program pemulihan ekonomi yang ada di Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa program BSU tersebut masih dalam tahap pematangan sebelum diumumkan secara resmi.
Baca Juga: Informasi Penting untuk Mendapatkan Bantuan Rp3,5 Juta Bukan dari BSU di BPJS Ketenagakerjaan 2022
Rencananya program BSU akan disalurkan bagi 8,8 juta tenaga kerja yang memiliki gaji di bawah Rp3 juta dan masuk ke dalam 3 klaster.
Airlangga menyampaikan bahwa tahun ini, program PEN hanya ditujukan untuk tiga klaster, di antaranya penanganan kesehatan, perlindungan masyarakat, serta penguatan pemulihan ekonomi.
Artikel ini sebelumnya telah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Pemerintah Bakal Beri Bantuan Subsidi Upah bagi Pegawai Bergaji di Bawah Rp3 Juta per Bulan
"Tadi ada arahan Bapak Presiden terkait program BSU ini agar terus dimatangkan," kata Airlangga Hartarto pada Senin, 4 April 2022.
Baca Juga: 2 Bantuan Pemerintah untuk Para Peserta BPJS Ketenagakerjaan, Bukan BSU
Dia menjelaskan bahwa Bantuan Subsidi Upah yang diberikan pemerintah merupakan salah satu bagian dari Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) 2022.
Hingga tanggal 1 April 2022, realisasi PEN 2022 telah mencapai Rp29,3 triliun atau 6,4 persen dari alokasi Rp455,62 triliun.
Capaian itu terdiri dari perlindungan masyarakat Rp22,74 triliun, penguatan ekonomi Rp5 triliun, dan penanganan kesehatan Rp1,55 triliun.
Baca Juga: 9 Bansos yang Dicairkan pada Desember 2021, Penerima BSU dapat Rp1 Juta di Pertengahan Bulan
Adapun program-program yang diberikan sebagai bagian dari perlindungan masyarakat di antaranya Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Kartu Prakerja, hingga bantuan bagi para pedagang serta nelayan.
"Perlindungan masyarakat diberikan untuk Program Keluarga Harapan (PKH), Kartu Sembako, Kartu Prakerja, Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa, serta bantuan pedagang kaki lima, warung, dan nelayan," kata Airlangga Hartarto.
Sementara itu, anggaran yang disiapkan untuk penanganan kesehatan jumlahnya Rp122,54 triliun, untuk perlindungan masyarakat Rp154,76 triliun, serta untuk penguatan pemulihan ekonomi anggarannya Rp178,32 triliun.
Baca Juga: Cara Cek Status Penerima BSU Atau Bantuan Subsidi Upah Tahun 2021
Untuk penanganan kesehatan akan fokus pada keberlanjutan penanganan Covid-19 dan percepatan vaksinasi Covid-19.
Sedangkan untuk perlindungan masyarakat akan fokus pada penjagaan daya beli masyarakat miskin dan rentan serta penanganan kemiskinan ekstrem.
Kemudian, untuk penguatan pemulihan ekonomi akan lebih fokus pada penciptaan lapangan kerja serta peningkatan produktivitas.*** (Yunita Amelia Rahma/Pikiran-Rakyat.com)
