Potret Industri Rumahan Pembuatan Gula Merah di Desa Rejoagung Srono Banyuwangi, Berlangsung Puluhan Tahun

- 19 Juli 2022, 14:15 WIB
Proses menyetak gula merah yang telah masak pada wadah plastik
Proses menyetak gula merah yang telah masak pada wadah plastik /Rika Wulandari/Ringtimes Banyuwangi

Tatik juga menuturkan, usaha pembuatan gula merahnya itu tidak terlalu terdampak saat  pandemi kemarin, ia mengaku usahanya tersebut lancar dan tidak terkendala. 

Ia juga menjelaskan bahwa bisnis gula merahnya masih bisa bertahan di tengah pandemi corona, disaat banyak orang kehilangan pekerjaannya.

Menurutnya, cuaca-lah yang memiliki dampak yang besar dalam kelangsungan hidup bisnis yang digelutinya itu. 

Saat musim penghujan seperti ini, sadapan nira pada pohon kelapa lebih banyak daripada di musim kemarau, hal itu secara tidak langsung juga mempengaruhi hasil produksi.

Beliau mengaku dapat memproduksi hingga 20 - 25 kg gula merah dalam sehari, akan tetapi jika musim kemarau hanya dapat memproduksi sebanyak 19 kg gula saja.

Baca Juga: Ikan Bakar Khas Blimbingsari Banyuwangi, Citarasa Bahari dengan Pemandangan Pantai

"Dalam sehari bisa produksi sampai 20 hingga 25 kg saat musim penghujan, karena nira (legen) keluar lebih banyak saat musim penghujan," tuturnya.

Walaupun begitu, risiko pekerjaan juga meninggi saat musim penghujan.

Seperti contoh hujan deras membuat pohon kelapa sulit dipanjat karena air hujan dan licin, belum lagi risiko angin kencang yang melanda. 

"Iya begitulah mbak, namanya juga pekerjaan ya, mesti ada resikonya. Yang penting tetap berusaha menjemput rezeki," ujar Tatik.***

Halaman:

Editor: Rika Wulandari


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x