Tips Memulai Bisnis Jamu Tradisional, Modal Kecil Untung Berlipat

- 12 Agustus 2020, 19:30 WIB
Ilustrasi jamu tradisional
Ilustrasi jamu tradisional //Pixabay

RINGTIMES BANYUAWANGI – Jamu tradisional merupakan salah satu peninggalan tradisi dari nenek moyang bangsa kita. Khasiat dan manfaat jamu sudah tidak diragukan lagi sejak dahulu. Untuk itu mengonsumsi jamu selain memiliki banyak manfaat, kita turut serta melestarikan budaya.

Bahan baku minuman jamu yang terbuat dari bahan herbal alami tentunya akan memberikan khasiat yang sangat baik untuk kesehatan. Apalagi dikonsumsi saat di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini. Selain dapat membuat tubuh sehat, jamu juga bisa meningkatkan serta menjaga daya tahan tubuh.

Usaha jamu tradisional pun bisa menjadi alternatif untuk memulai bisnis yang hanya membutuhkan modal terbilang kecil, namun bisa menghasilkan keuntungan yang cukup tinggi.

Baca Juga: Anji Menolak Untuk Menjawab Saat Ditanya Apakah Sudah Minum Obat Herbal Hadi Pranoto

Berikut tips yang bisa diterapkan untuk memulai bisnis jamu tradisional dengan sentuhan modern seperti yang telah ringtimesbanyuawangi.com  kutip dari berbagai sumber:

1. Persiapkan strategi

Mempersiapkan strategi merupakan langkah awal yang perlu direncanakan supaya usaha yang akan dirintis lebih terarah. Hal ini menyangkut rencana penentuan kualitas bahan baku, varian produk, sistem layanan yang akan digunakan, kehigienisan, pengemasan, serta cara promosi.

Apabila hal tersebut sudah dipersiapkan secara matang maka eksekusi usaha akan lebih cepat dan efektif.

Baca Juga: Sulit Menghafal?, Berikut ini Tips Cepat dan Mudah Belajar Bahasa Inggris

2. Meracik resep

Varian resep jamu yang bisa dikembangkan antara lain jamu beras kencur, kunyit asam, pahitan, temulawak dan lain-lain. Selain itu, inovasi pengembangan produk dapat dilakukan supaya berbeda dengan produk-produk minuman jamu pada umumnya.

Menentukan varian jenis jamu akan membutuhkan berbagai uji coba resep agar minuman jamu dapat diterima oleh masyarakat. Selain efeknya yang menyehatkan, masyarakat cenderung menyukai minuman jamu yang rasanya enak. Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan ada yang menyukai jamu dengan rasa pahit.

Uji coba tester merupakan hal yang sangat diperlukan sebelum memasarkan produk secara luas. Rasa minuman jamu bisa diuji cobakan pada tetangga maupun keluarga terlebih dahulu, sehingga akan tahu resep mana yang lebih diterima oleh kalangan masyarakat.

Baca Juga: Pesan Dari Surat Ke 109 Dalam Al-Qur’an, Al Kafirun

3. Perhitungkan modal investasi awal serta biaya operasional

Sebelum memulai usaha, setidaknya telah menganalisa biaya atau modal investasi serta operasional yang harus dikeluarkan terlebih dahulu, supaya terperinci dan dapat terhindar dari kerugian.

Modal investasi awal berupa investasi alat-alat yang digunakan dalam proses produksi, serta mendaftarkan ke dinas kesehatan makanan minuman terkait akan lebih membuat produk menjadi lebih kredibel dan lebih dipercaya.

Untuk biaya operasional berupa pengeluaran biaya untuk sekali produksi dalam sekali waktu harus diperhitungkan secara terperinci, misalnya terkait bahan baku, pengemasan, upah pegawai, marketing, penyusutan alat, biaya transportasi serta listrik dan air.

Baca Juga: Pesan Moral Drakor ‘The World Of The Married’

4. Perhitungkan keuntungan

Dengan meghitung perincian biaya total operasional produksi, maka dapat menentukan berapa kisaran harga yang sesuai untuk produk tersebut. Selain itu, jumlah permintaan pasar juga dapat menentukan keuntungan atau omzet yang diperoleh per bulan.

5. Pasarkan secara melalui pasar daring

Di masa pandemi seperti saat ini, transaksi bisnis masyarakat terhadap suatu produk maupun barang cenderung dilakukan secara daring. Pemasaran lewat pasar daring atau marketplace dapat menjadi alternatif serta membuka peluang melebarkan kesempatan untuk memulai bagi para pelaku usaha kecil.***

Editor: Dian Effendi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x