Kadar Vitamin D Saat Kehamilan Bisa Memengaruhi IQ Anak Lho Bunda, Ini Faktanya

11 Desember 2020, 20:45 WIB
Kadar Vitamin D selama proses kehamilan dapat memengaruhi IQ anak.* /Freepik.com/yanalya/

RINGTIMES BANYUWANGI – Korelasi langsung telah ditemukan antara IQ anak dan kadar vitamin D ibu mereka selama kehamilan. 

Dipahami bahwa Vitamin D diperlukan untuk perkembangan otak janin, tetapi para peneliti kini telah memperluas penelitian untuk melihat perkembangan kognitif keturunan ketika mereka mencapai masa kanak-kanak. 

Tingkat IQ pada anak usia dini dianggap stabil dan mungkin berdampak pada pendidikan, kesehatan, dan status sosial ekonomi di masa depan. 

Baca Juga: Besok! Stray Kids dan GOT7 Meriahkan Perayaan Ulang Tahun Shopee di TV Show Shopee 12.12 Birthday

Ringtimesbanyuwangi.com melansir dari laman verywellfamly.com pada 11 Desember 2020, menunjukkan bahwa kekurangan vitamin D berpengaruh terhadap tingkat IQ anak.

Studi yang dipublikasikan dalam The Journal of Nutrition, mengamati data dari lebih dari 1000 wanita selama kehamilan untuk menentukan kadar vitamin D plasma mereka pada trimester kedua. Anak-anak mereka ditindaklanjuti pada usia 4-6 tahun dan menjalani tes IQ anak khusus.

Peneliti utama dan penulis studi, Melissa Melough melaporkan bahwa hasil menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat vitamin D wanita dalam kehamilan, semakin tinggi IQ anak mereka saat diuji. 

Baca Juga: Penuh Keberuntungan, 3 Weton Ini Diramalkan Hidup Sempurna, Cek Punyamu

Menurut Melough, hasil ini menunjukkan bahwa "status vitamin D prenatal merupakan prediktor penting perkembangan kognitif anak".

Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa hampir setengah dari semua wanita dalam studi tersebut kekurangan vitamin D dan lebih banyak terjadi pada wanita dengan kulit lebih gelap.

Kekurangan vitamin D sangat umum, dan mereka yang memiliki kulit berpigmen memiliki risiko yang lebih besar. Pigmen melanin melindungi kulit dari sinar UV yang merusak, tetapi juga menghalangi produksi vitamin D di kulit.

Baca Juga: Cegah Diabetes Semakin Parah, 5 Makanan Super Membantu Kontrol Gula Darah

Bagaimana Warna Kulit Mempengaruhi Vitamin D?

Ketika kulit menyerap sinar ultraviolet B (UVB) dari sinar matahari, tubuh memulai serangkaian reaksi hormonal dan kimia untuk mengubah UVB menjadi bentuk vitamin D yang dapat digunakan.

Langkah pertama dalam proses ini melibatkan bahan kimia yang dikenal sebagai 7-dehydrocholesterol. Warna kulit penting karena bahan kimia ini juga dibutuhkan oleh melanin.

Melanin adalah nama yang diberikan untuk pigmen yang menciptakan warna pada kulit. Semakin banyak melanin yang Anda miliki, semakin gelap warna kulit Anda. 

Jika lebih banyak melanin hadir untuk menyerap UVB dan menggunakan 7-dehydrocholesterol untuk penggunaannya sendiri, ada sedikit UVB yang tersisa untuk produksi vitamin D.

Oleh karena itu, orang dengan kulit lebih gelap cenderung kekurangan vitamin D.

Baca Juga: Kunci Jawaban Soal TIK Kelas 7 SMP Sederajat Materi Program Aplikasi Pengolah Kata

Mengapa Vitamin D Diperlukan untuk Perkembangan Otak

Vitamin D umumnya dikenal karena perannya dalam kekuatan tulang, tetapi penelitian ini menambah penelitian yang menunjukkan bahwa vitamin D juga diperlukan untuk perkembangan saraf dan fungsi kognitif.

Vitamin D sangat penting setelah kehamilan, karena anak-anak dan remaja membutuhkan vitamin D yang berkelanjutan untuk pertumbuhan dan pembelajaran.

Selain mendukung pembelajaran, memori dan perkembangan kontrol motorik, vitamin D berperan dalam banyak aspek kesehatan lain yang penting untuk masa kanak-kanak dan seterusnya.

Dia selanjutnya menjelaskan bahwa di luar perannya dalam kognisi, kekurangan vitamin D dikaitkan dengan peningkatan risiko penyakit mental termasuk depresi. 

Vitamin D juga memodulasi sistem kekebalan dengan mengurangi peradangan, yang tidak hanya mengurangi risiko infeksi akut tetapi juga mengurangi risiko kondisi peradangan kronis.

Baca Juga: Gula Darah Melonjak Seketika, 9 Aktivitas Sepele Ini Perparah Kondisi Diabetes Anda

Apakah IQ pada Usia 4-6 Benar-Benar Penting?

Pada usia 4-6 tahun, seorang anak memiliki seluruh kehidupan sekolah di depan mereka, dan dengan demikian, mungkin dipertanyakan jika tes IQ di awal kehidupan benar-benar sangat berarti bagi kesuksesan mereka secara keseluruhan dalam hidup.

Melough menunjukkan bahwa IQ cenderung cukup stabil dari usia prasekolah hingga dewasa, dan stabilitas meningkat seiring bertambahnya usia".

Meski ia menyatakan bahwa masih dibutuhkan lebih banyak penelitian di lapangan, IQ penting untuk dipertimbangkan. Ini bukan hanya tentang menjadi sedikit lebih pintar. Hal ini karena status IQ memengaruhi banyak hal dalam kehidupan seorang anak.

Beberapa penelitian observasi telah menunjukkan bahwa IQ berhubungan positif dengan pendapatan, kesehatan, dan bahkan umur panjang.***

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Very Well Family

Tags

Terkini

Terpopuler