Obat Oseltamivir Paling Dicari Pasien Isoman Covid-19, Apa Fungsinya?

16 Juli 2021, 12:11 WIB
Ilustrasi Obat Covid-19 Oseltamivir yang paling dicari oleh pasien Isoman, ini fungsinya. /Pietro jeng/Pixabay/

RINGTIMES BANYUWANGI – Pasien isolasi mandiri (Isoman) Covid-19 mencari obat Oseltamivir untuk perawatan diri, apa fungsinya?

Oseltamivir merupakan salah satu obat yang dicari oleh pasien Isoman terutama sejak varian Delta Covid-19 meningkat.

Oseltamivir juga telah masuk dalam daftar obat penggunaan darurat Covid-19 atau EUA yang dikeluarkan oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Baca Juga: Obat yang Digunakan bagi Pasien COVID-19, Salah Satunya Plasma Convalescent

Hal tersebut tertuang pada Surat Edaran BPOM No PW. 01. 10.3.34.07.21.07 tahun 2-21 mengenai Pelaksanaan Distruibusi Obat dengan Persetujuan Penggunaan Darurat.

Bersama Oseltamivir, terdapat total delapan jenis obat lain yang disetujui penggunaan daruratnya, seperti Remdesivir, Favipiravir, Immunoglobulin, dan sebagainya.

Namun Oseltamivir menjadi salah satu obat yang paling dicari belakangan ini, lantas apa itu obat Oseltamivir dan apa fungsinya?

Baca Juga: Manfaat Kunyit untuk Perkuat Imun di Tengah Paparan Covid-19, Begini Mengolahnya

Oseltamivir merupakan jenis obat antivirus untuk mengobati influenza mulai anak diatas 1 tahun hingga orang dewasa.

Obat ini dapat mengobati flu tipe A dan B dengan cara kerja menghambat neuroamidase yang dibutuhkan virus flu.

Antivirus jenis ini juga dapat menghambat infeksi virus yang berkaitan dengan influenza.

Baca Juga: 4 Penyakit Komorbid Ini Tetap Bisa Vaksin Covid-19, Asal Syarat Terpenuhi

Dilansir dari BPOM pada Jumat, 16 Juli 2021, Oseltamivir memiliki indikasi dan manfaat yakni Terapi influenza pada dewasa dan anak usia 1 tahun atau lebih yang memiliki gejala influenza tipika, bila virus influnza sedang bersirkulasi dalam lingkungan.

Oseltamivir dapat juga digunakan untuk mencegah terjadinya influenza pada dewasa dan anak di atas 13 tahun.

Efek Samping dari Oseltamivir ialah rasa mual, muntah, nyeri abdomen, gangguan pendengaran, konjungtivitis sehingga orang dengan gangguan fungsi ginjal dan wanita hamil serta menyusui disarankan tidak mengkonsumsi obat ini.***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: BPOM

Tags

Terkini

Terpopuler