Negatif Covid 19 Tapi Masih Batuk, Pegal, dan Lemas? Begini Kata dr Tirta

10 Agustus 2021, 12:33 WIB
Simak penjelasan dr Tirta mengenai gejala fase sekuel yang dirasakan pasien negatif Covid 19 /pixabay/430009

RINGTIMES BANYUWANGI – Simak penjelasan dr Tirta terkait gejala negatif yang dirasakan pasien yang sudah Covid 19.

Beberapa dari Anda mungkin bertanya-tanya mengapa badan masih terasa lemas, nyeri di bagian persendian, atau bahkan batuk padahal sudah negatif Covid 19.

Reaksi tubuh itu sangat mungkin terjadi bagi pasien yang pernah positif Covid 19 baik yang mengalami gejala ringan, sedang, atau berat.

Dilansir dari kanal Youtube Tirta PengPengPeng, pada Selasa, 10 Agutsus 2021, dr Tirta mengatakan bahwa pasien yang sudah negatif Covid 19 akan merasakan fase sekuel.

Baca Juga: Daun Sungkai Bisa Menangkal Gejala Covid 19, Cek Faktanya

Menurutnya, fase Sekuel adalah gejala-gejala tertinggal. Fase sekuel bisa dirasakan oleh pasien negatif Covid 19 yang bergejala ringan, sedang, ataupun berat.

Gejala-gejala tersebut cukup beragam. Diantaranya adalah pasien negatif Covid 19 masih merasakan batuk namun hanya pada pagi dan malam hari.

Selain itu, badan terasa lemas dan mudah capek. Jika sudah begitu, keringat dingin keluar dan pucat.

Bukan hanya itu, pasien yang sudah negatif Covid 19 bisa saja merasakan kepala berkunang-kunang yang mirip dengan gejala hipotensi atau anemia.

Baca Juga: Gejala Covid-19 Dikatakan Sebagai Sakit Flu dan Asam Lambung? Cek Faktanya

Gejala lain yang mungkin dirasakan tiba-tiba sering nyeri di ulu hati padahal tidak memiliki riwayat sakit lambung.

Gejala yang mungkin sering dirasakan juga adalah pegal-pegal terutama di persendian besar seperti lutut, punggung, lengan, atau paha.

Hampir semua pasien yang baru negatif Covid 19 masih merasakan gejala-gelaja tersebut, bahkan pada pasien yang pernah masuk ICU sekalipun. Hal ini disebabkan adanya recovery sel.

"Sel radang yang telah melawan virus, ternyata dia sangat mengganggu sel-sel kita, dan recovery-nya itu sulit," kata dr Tirta.

Akibat dari sel radang yang melawan virus adalah rusaknya sel- sel. Sedangkan organ yang paling terkena adalah organ pernapasan.

Baca Juga: Ciri-ciri Gejala Terpapar Covid-19 Varian Delta, Bisa Isolasi Mandiri  

Ketika virus sudah hilang, maka sel peradangan membutuhkan waktu untuk membenahi sel yang rusak.

Sementara itu, ketika sel peradangan tubuh sedang bekerja membenahi sel yang rusak tentu membutuhkan energi yang cukup.

Oleh sebab itu, bagi pasien yang negatif Covid 19 dengan gejala ringan, pemulihan ini hanya bisa dalam waktu sampai dua minggu.

“Sedangkan, bagi pasien yang negatif Covid 19 dengan gejala ringan, proses r ecovery -nya bis jauh lebih lama, yakni sekitar tiga bulan,” kata dr Tirta.***

Editor: Suci Arin Annisa

Tags

Terkini

Terpopuler