Tips Diet di Bulan Puasa Ala Ade Rai: Perhatikan Baik-Baik Asupan Saat Sahur

14 April 2022, 14:20 WIB
Ilusrasi diet menurut Ade Rai di saat puasa Ramadhan, perhatikan sahur. /Unsplash/ Bill Oxford//

RINGTIMES BANYUWANGI - Tips diet memang sering dibagikan oleh banyak orang tak terkecuali binaragawan dan pegiat kebugaran, Ade Rai. 

Menurut Ade Rai, diet tetap bisa dilakukan meski di bulan Puasa Ramadhan dengan memperhatikan berbagai hal. 

Menurutnya, salah satu yang perlu diperhatikan saat diet di bulan puasa adalah asupan ketika sahur. 

Baca Juga: Insipirasi Menu Sahur Sehat Selama Bulan Ramadhan, Cocok Bagi yang Sedang Diet

Makan sahur tentu sangat penting karena dapat memberikan tenaga untuk menjalani ibadah puasa seharian. 

Oleh sebab itu, asupan sahur yang tepat dapat membantu dalam melancarkan diet di bulan puasa. 

Artikel ini pernah tayang sebelumnya di Pikiran-Rakyat.com dengan judul: Ade Rai Bagikan Tips Turunkan Berat Badan dan Olahraga Saat Puasa Ramadhan

Pemilihan makanan saat sahur menjadi salah satu kunci agar kondisi tubuh tetap bugar namun tidak lemas saat olahraga meski sedang puasa Ramadhan.

"Kalau saya mungkin pay attention-nya sebenarnya terhadap si sahur. Kalau sahur kita jadikan sebagai sebuah syarat. Misalnya kita ternyata hanya mau minum kopi atau teh saja. Atau kalau mau makan, kita masukkannya kalau bisa protein, lemak dan serat," kata Ade Rai.

Baca Juga: 8 Tips Diet Sehat Selama Bulan Ramadhan, Cukupi Kebutuhan Mineral

Menurutnya, agar penurunan berat badan sambil berpuasa dapat berjalan dengan sukses, sebaiknya saat sahur jangan mengonsumsi karbohidrat.

Hal tersebut bertujuan agar tubuh dapat menggunakan lemak sebagai sumber tenaga saat menjalankan ibadah puasa ramadhan.

"Nah kalau seandainya di sahur kita enggak masukin karbohidrat, tidak terjadi kenaikan insulin. Jadi otomatis badan hanya tahunya 'Oh iya. Gula nggak masuk jadi masih pakai lemak sebagai sumber tenaga'," katanya.

Baca Juga: Menu Diet Sahur Selama Bulan Ramadhan, Oatmel Kurang dari 300 Kalori Per Porsi

"Jadi kalau cuma mengonsumsi protein, lemak dan serat saja, pada saat itu kita bisa hitung berarti terakhir kita makan itu jadi jam 9 malam. Berarti kita makan lagi baru jam 7 atau setengah 7 hari berikutnya. Itu artinya kita berpuasa hampir 22 jam," lanjut Ade Rai.

Ade Rai menegaskan tidak perlu khawatir berlebihan dengan kondisi tubuh akan merasa lemas jika tidak mengonsumsi karbohidrat saat sahur.

Pasalnya, setiap tubuh manusia memiliki kecerdasan tersendiri untuk mencari sumber daya energi lain ketika seseorang tidak makan.

Sementara itu, Ade Rai menjelaskan bahwa olahraga saat puasa sebaiknya dilakukan jelang waktu buka puasa.

Baca Juga: 3 Menu Diet Sahur Selama Bulan Ramadhan, 350 Kalori Per Porsi

"Kalau waktu yang tepat, sebenarnya idealnya ya kalau kita bicara secara hormonal itu the end of fasting itu adalah waktu yang paling tepat untuk kita melakukan aktivitas olahraga," ujar Ade Rai.

Menurutnya, tubuh manusia diistilahkan memiliki dua mode. Pertama disebut fat storing yakni saat seseorang makan dan kedua disebut fat burning ketika seseorang tidak makan.

Optimalkan ketika fat burning, pada saat 8 jam berpuasa, tubuh akan menggunakan sisa makanan ketika sahur untuk jadi energi.

"Uniknya pada saat kita berolahraga di ujung puasa sebelum buka puasa, itu akan mengoptimalkan badan akan mengaktifasi hormon yang namanya sensitive lipase," kata Ade Rai.*** (Muhammad Rizky Rukhyana/Pikiran-Rakyat.com)

Editor: Shofia Munawaroh

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler