11 Cara Merawat Singkong Agar Panen Melimpah Untung Besar

4 November 2020, 21:13 WIB
Petani singkong, /Sam/

RINGTIMES BANYUWANGI – Singkong adalah makanan yang banyak mengandung manfaat dan juga singkong sering kali menjadi bahan utama jajanan di Indonesia karna itulah singkong banyak di budidayakan oleh petani.

Tanaman singkong perlu dirawat agar berbuah banyak dan besar.

Oleh sebab itu, kamu perlu melakukan beberapa hal sebagai langkah perawatan.

Berikut ini beberapa langkah perawatan yang bisa kamu lakukan agar singkong tumbuh subur.

Baca Juga: 6 Manfaat Sinkong Untuk kesehatan

1. Penyulaman

Perawatan yang satu ini dilakukan dengan cara mencabut bibit yang rusak atau mati.

Bibit yang rusak tersebut kemudian diganti dengan bibitan baru dan sehat.

Penyulaman sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari, ketika cuaca tidak panas.

Penyulaman biasanya dilakukan pada minggu pertama dan kedua.

Jika penyulaman dilakukan lebih dari minggu ketiga, maka menyebabkan perbedaan pada pertumbuhan tanaman.

Baca Juga: 6 Makanan yang Berpotensi Memicu Kanker, Daging Panggang Salah Satunya

2. Penyiangan

Perawatan selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah penyiangan.

Perawatan yang satu ini dilakukan untuk membasmi rerumputan liar dan gulma di sekitar tanaman.

Pembasmian gulma bisa dilakukan dengan cara membakar gulma yang telah dicabut.

Tak hanya itu, gulma yang telah dicabut juga bisa dikubur agar tidak tumbuh lagi.

Jika gulma termasuk jenis yang susah dibasmi, maka kamu perlu menggunakan herbisida. Penyiangan sebaiknya dilakukan 2 kali pada setiap musim tanam.

Baca Juga: Ketahui Manfaat Singkong untuk Kesehatan

3. Pembumbunan

Setelah itu, kamu juga harus melakukan Pembumbunan pada tanaman singkong.

Pembumbunan dilakukan dengan cara menggemburkan tanah di sekitar tanaman, yang kemudian dibentuk menjadi guludan.

Pembumbunan bisa dilakukan bersamaan dengan penyiangan agar dapat menekan biaya.

Perawatan yang satu ini dijalankan untuk menutup tanah yang terkikis hujan atau air siraman.

Sehingga, akar tanaman tidak terlihat dan bisa tumbuh dengan baik.

Baca Juga: 5 Obat Herbal untuk Atasi Luka Lambung Akibat Asam Lambung dan Maag Kronis

4. Pemangkasan

Tanaman singkong juga perlu dipangkas agar pertumbuhannya tidak terganggu.

Pemangkasan dilakukan dengan cara membuang tunas yang tidak diperlukan atau yang tidak diharapkan kemunculannya.

Karena idealnya singkong memiliki 2 hingga 3 cabang.

Batang singkong dengan tunas yang jumlahnya ideal termasuk bibitan berkualitas unggul.

Sehingga, dapat digunakan sebagai bibitan pada musim tanam selanjutnya.

Baca Juga: 3 Kebiasaan Sepele Picu Asam Lambung Tinggi, Hindari Jika Tak Ingin Jadi Petaka

5. Pemupukan

Tanaman singkong juga perlu dipupuk untuk menambah asupan nutrisinya.

Sehingga singkong bisa tumbuh besar dan berbuah banyak.

Pemupukan pertama sebaiknya dilakukan 15 hari sesudah proses penanaman.

Untuk pemupukan tahap pertama, kamu perlu membuat lubang dengan jarak 15 centimeter dari pangkal batang.

Setelah itu, kamu hanya perlu memasukkan pupuk ke lubang tersebut kisaran 1 sendok teh.

Sedangkan pemupukan tahap kedua bisa dilakukan saat singkong memasuki umur 3 bulan.

Untuk jarak lubangnya sekitar 20 centimeter, dengan dosis 2 sendok teh pupuk.

Sebelum memasukkan pupuk, kamu perlu membersihkan gulma dan hamanya dulu.

Baca Juga: Kenali 3 Perbedaan Stroke dan Kelelahan yang Hampir Sama

6. Penyiraman

Tanaman singkong bisa tumbuh dengan baik pada tanah lembab dan tidak terlalu becek.

Jika tanahnya dalam keadaan kering, maka perlu disiram dengan sumber air terdekat.

Sistem penyiraman yang baik perlu dilakukan dengan genangan.

Dengan sistem genangan, air dapat meresap secara maksimal hingga akar tanaman.

Kamu perlu melakukan pengairan dengan sistem ini sebanyak sekali dalam 2 minggu.

Untuk selanjutnya, pengairan bisa dilakukan sesuai kebutuhan saja.

Baca Juga: 6 Tanda Stroke yang Sering Diabaikan

7. Pengendalian Hama dan Penyakit

Seperti tanaman pada umumnya, singkong juga rentan terhadap serangan hama dan penyakit.

Oleh sebab itu, kamu perlu melakukan pengendalian hama dan penyakit agar tanaman bisa tumbuh dengan baik.

Untuk itu, kamu harus melakukan pencegahan pada sejumlah hama dan penyakit yang bisa menyerang singkong.

Berikut ini beberapa hama dan penyakit yang bisa kamu simak pada poin-poin di bawah ini beserta solusinya.

Baca Juga: 4 Tahapan Pemulihan Stroke yang Perlu Anda Ketahui

8. Uret

Hama yang satu ini biasanya menempel pada akar tanaman singkong.

Sehingga, akan menyebabkan tanaman singkong mati di usia muda.

Hal ini ditandai dengan rusaknya akar dan umbi singkong.

Oleh sebab itu, perlu dihindari dengan membersihkan sisa-sisa bahan organik ketika masa tanam.

Kamu juga bisa mencampur sevin pada saat tahap pengolahan tanah, sebagai langkah pencegahan.

Baca Juga: 8 Minuman Detoks Alami yang Baik Untuk Kesehatan Ginjal

9. Tungau merah

Tungau merah biasanya menyerang permukaan bawah daun tanaman singkong.

Hama yang satu ini melakukan aksi dengan menyedot cairan daun singkong hingga menjadi kering.

Kamu bisa mencegah terjadinya penyerangan hama ini dengan memilih bibit yang lebih kebal.

Selain itu, penyemprotan air dalam jumlah banyak juga bisa membunuh tungau merah.

Baca Juga: ShopeePay dan Kitabisa.com Sinergi untuk Bantu UMKM Pulih Saat Pandemi

10. Bercak daun bakteri

Penyakit ini akan menimbulkan bercak-bercak pada daun singkong.

Jika dibiarkan, daun singkong bisa menjadi kering dan mati.

Pencegahan bisa dilakukan dengan memilih bibit kelas unggulan yang tahan terhadap penyakit ini.

Selain itu, kamu bisa membuang bagian singkong yang terkena penyakit ini agar tidak menyebar.

Solusi terhadap penyakit ini juga bisa dilakukan dengan melakukan pergiliran tanaman, serta sanitasi lahan.

Baca Juga: 3 Tempat Rekomendasi untuk Rehabilitasi Stroke, Salah Satunya di Rumah

11. Layu bakteri

Penyakit ini biasanya menempel pada akar, batang, hingga daun.

Layu bakteri akan mengakibatkan daun menjadi layu layaknya baru disiram air panas.

Penyakit yang satu ini juga akan membuat akar, umbi, dan batang singkong menjadi busuk.

Solusinya, kamu perlu mencabut bagian yang sakit atau memilih bibit yang kebal.

Kamu juga bisa melakukan pergiliran tanaman agar lebih efektif.

Untuk pencegahan, kamu bisa menyortir bibit berkualitas baik yang kebal terhadap layu bakteri.***

 

Editor: Dian Effendi

Tags

Terkini

Terpopuler