Network
Para ilmuwan menemukan bahwa risiko diabetes meningkat untuk setiap hari dalam seminggu ketika seseorang melewatkan sarapan hingga hari kelima, ketika risiko tersebut tidak berubah.
Kemungkinan terkena diabetes tipe 2 secara keseluruhan 32 persen lebih besar pada mereka yang pernah melewatkan sarapan dibandingkan dengan mereka yang tidak pernah melewatkan sarapan.
Mesikipun dalam temuan lain para peneliti mencatat bahwa obesitas mejadi salah satu faktor terhadap risiko diabetes tipe 2.
Dan orang gemuk lebih cenderung melewatkan sarapan daripada mereka yang memiliki berat badan normal, hasilnya menunjukkan bahwa orang dengan berat badan berapa pun tidak makan pagi memiliki kemungkinan lebih tinggi terkena diabetes.
Baca Juga: Cukup Konsumsi Minyak Kelapa, Diabetes dan Kolesterol Lebih Terkontrol
Beberapa orang mungkin mengira bahwa sarapan sangat tidak penting. Hal ini justru berbalik bahwa orang yang melewatkan sarapan selalu kelebihan berat badan atau obesitas, dan ini bisa menjadi penyebab peningkatan risiko diabetes tipe 2.
Dari beberapa penelitian yang dilakukan, hasilnya menunjukkan bahwa peningkatan risiko diabetes pada orang yang melewatkan sarapan mungkin terkait dengan perilaku gaya hidup tidak sehat lainnya.
Mereka yang melewatkan sarapan lebih cenderung merokok, kurang berolaharaga , dan juga banyak mengomsumsi makanan dan minuman tidak sehat seperti makanan, minuman manis, hingga soda dan alkohol.
Orang yang melewatkan sarapan juga mungkin akan memakan lebih banyak total kalori sepanjang hari. Hal tersebut juga telah dibuktikan dalam banyak penelitian.
Baca Juga: 5 Kebiasaan Perempuan Ini Bikin Menyesal, Sebabkan Penuaan Dini Hingga Stroke
