Apakah IQ Anak Mempengaruhi Kesuksesan Masa Depan Mereka? Begini Kata Ahli

- 24 Desember 2020, 08:15 WIB
Apakah IQ Anak Mempengaruhi Kesuksesan Masa Depan Mereka? begini kata ahli.
Apakah IQ Anak Mempengaruhi Kesuksesan Masa Depan Mereka? begini kata ahli. /pexels

RINGTIMES BANYUWANGI – Terkadang menjadi orang tua, kita akan bangga jika anak memiliki IQ tinggi. Sebab kita beranggapan bahwa IQ anak akan mempengaruhi kesuksesan masa depa mereka.

Orang tua akan lega jika anak memiliki IQ tinggi, kebanyakan menganggap bahwa anak mereka akan pintar di sekolah dan memiliki masa depan yang sukses.

Namun, apakah benar IQ anak mempengaruhi kesuksesan masa depan mereka? Temukan jawabannya di sini Bunda.

Baca Juga: 10 Dosa Besar Ini Penyebab Rezeki Terhambat, Jauhi Sekarang

Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari Kidspot pada 24 Desember 2020, berikut jawaban sekaligus penjelasannya.

1. Apakah kepribadian lebih penting untuk belajar daripada IQ?

Peneliti kepribadian biasanya membagi kepribadian kita menjadi lima segmen individu yaitu, keterbukaan terhadap pengalaman baru, ekstraversi, neurotisme atau kecemasan dan kemurungan, kesadaran dan keramahan.

Penelitian terbaru tentang bagaimana faktor-faktor kepribadian ini bertautan dengan prestasi akademik memberi kita wawasan menarik tentang apa yang membuat anak berprestasi tinggi.

Baca Juga: 10 Manfaat Ubi Jalar bagi Penderita Diabetes, Salah Satunya Lindungi Otak dan Jantung

Luangkan waktu sejenak dan pikirkan tentang faktor kepribadian mana yang paling terkait dengan pembelajaran.

Apakah ekstraversi? Bukan. Itu tentang suka berteman, lantang, percaya diri, dan mungkin terlalu banyak bicara, yang membuat mendengarkan orang lain agak sulit.

Neurotisme? Tentu saja tidak. Kecemasan biasanya tidak memberikan hasil yang baik bagi siswa.

Jika anak-anak senang untuk ikut, mereka mungkin tidak akan memiliki terlalu banyak masalah, selama mereka mengikuti kelompok yang tepat.

Tetapi jika kita terlalu setuju, kita mungkin tidak berpikir kritis dan pembelajaran kita. mungkin terlalu dangkal.

Baca Juga: Pengobatan Alami Diabetes dengan Racikan Jus Labu, Begini Cara Membuat dan Dosisnya

2. IQ tidak berarti banyak

IQ ternya tidak berarti banyak. Yang benar adalah bahwa IQ jauh dari hal terpenting dalam hal pembelajaran anak, kesuksesan sekolah, atau bahkan kesuksesan dalam hidup anak.

Para peneliti tahu bahwa hanya sekitar seperempat dari pencapaian akademik kita yang dapat diturunkan ke IQ.

Semakin tinggi IQ anak-anak kita, semakin besar kemungkinan mereka akan mempelajari konsep sekolah dengan cepat, tetapi itu tidak berarti bahwa mereka akan benar-benar belajar. Hanya mereka yang bisa jika mereka memilih.

Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kecerdasan emosional lebih memprediksi kesuksesan daripada kecerdasan, termasuk di dalam kelas sekolah. Faktor lain termasuk investasi orang tua dalam pendidikan, pola piker.

Peneltian baru di Australia menunjukkan bahwa kepribadian seorang anak mungkin juga lebih penting daripada IQ.

Baca Juga: Bocoran My Lecturer My Husband Episode 5, Inggit Hamil Anak Tristan? Tayang 25 Desember 2020

3. Kesadaran dan keterbukaan terhadap pengalaman baru paling penting

Para peneliti menemukan bahwa anak-anak yang penuh rasa ingin tahu yang bersedia menjalankan tugaslah yang terbaik di sekolah.

Dan kedua faktor kepribadian tersebut membuat lebih banyak perbedaan dalam hasil sekolah daripada IQ tentunya.

Penelitian menunjukkan bahwa siswa dengan kepribadian yang paling membantu, ketelitian dan keterbukaan, mendapat nilai penuh lebih tinggi daripada siswa rata-rata.

Baca Juga: Mitos yang Dipercaya Jika 5 Hewan Ini Masuk ke Dalam Rumah, Pertanda Apa?

Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa siswa yang menganggap dirinya pintar sering kali berhenti mencoba dan kinerjanya menurun seiring waktu. Sementara mereka yang menganggap dirinya pekerja keras menjadi semakin baik.

4. Bagaimana kita mengajarkan ini kepada anak-anak kita?

  • Untuk mengajari anak kita penasaran, kita bisa mencoba strategi berikut ini.
  • Jangan beri mereka jawaban, tetapi ajukan pertanyaan kepada mereka.
  • Saat sebuah peralatan milik anak rusak, tarik untuk melihat isinya.
  • Dorong permainan aktif, bukan dari layer gadget.
  • Ajari mereka untuk berpikir tentang asumsi. Apakah kita benar-benar lebih pintar hari ini daripada orang 2000 tahun yang lalu?***

 

Editor: Ikfi Rifqi Arumning Tyas

Sumber: Kidspot


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x