Namun keadaan Teratozoosperma dikaitkan dengan penyakit Hodgkin’s, penyakit coeliac dan penyakit Crohn. Bentuk sperma yang tidak normal dapat menyebabkan penurunan motilitas sperma dan mencegah masuknya sperma ke sel ovum.
4. Hypospermia
Hypospermia adalah keadaan medis dimana seorang pria memiliki jumlah cairan sperma yang sedikit, yaitu 1.5 ml. Bedakan dengan oligozoosperma yang berarti konsentrasi sperma yang rendah.
Baca Juga: Terapkan 5 Rutinitas Berikut Setiap Pagi, Dapat Menjaga Kadar Gula Darah Stabil
Keadaan ini tidak menyebabkan infertilitas, namun jika jumlah cairan sperma diikuti dengan konsentrasi sperma yang rendah, maka keadaan ini dapat menyebabkan infertilitas.
5. Hyperspermia
Hyperspermia adalah keadaan dimana seorang pria memiliki jumlah sperma yang banyak. Jumlah cairan sperma pada keadaan hyperspermia melebihi volume normal, sampai lebih dari 15.5 ml.
6. Azoosperma
Azoosperma adalah sebuah kondisi medis dimana tidak ditemukan sperma pada semen. Hal ini dikaitkan dengan fertilitas yang rendah, bahkan sterilitas.
Baca Juga: Morning Sex, Awali Hari dengan Kegiatan Menyenangkan dan Menyehatkan