RINGTIMES BANYUWANGI – Di Indonesia banyak sekali mitos yang bertentangan dengan dunia medis, bahkan sudah menjadi sebuah kebiasaan yang dilakukan sehari-hari.
Apa sajakah kebiasaan yang bertentangan dengan medis tersebut?
Dilansir Ringtimesbanyuwangi.com dari Kanal Youtube Andyn Activity pada 1 Mei 2021, berikut adalah beberapa kebiasaan orang Indonesia yang salah menurut medis.
1. Masuk Angin Harus Dikerok
Faktanya bahwa kerokan bukan pertanda anginnya keluar, melainkan pecahnya pembuluh darah kapiler tepi yang berada di kulit.
Baca Juga: 5 Manfaat Teh Daun Jambu Biji, Tingkatkan Fungsi Otak hingga Kesehatan Jantung
Maka tidak heran kalau beberapa waktu setelah kerokan maka gejala masuk angin akan kembali terjadi.
2. Kalau Demam Tidak Boleh Mandi
Faktanya adalah dengan mandi ketika deman maka akan menurunkan suhu tubuh yang meningkat.
Namun ketika Anda merasa demam disertai dengan menggigil maka mandi air hangat akan lebih baik atau dikompres dengan air hangat.
3. Mandi Malam Hari Menyebabkan Rematik
Faktanya adalah ketika kondisi tubuh dalam keadaan sehat dan memerlukan mandi untuk kebersihan, maka tidak masalah meskipun mandi dilakukan malam hari.
Baca Juga: 5 Minuman Paling Sulit Dicerna Tubuh yang Sebabkan Masalah Kesehatan
Namun dengan penderita rematik, dianjurkan untuk mandi dengan air hangat.
4. Penderita Cacar Air atau Campak Tidak Boleh Mandi
Faktanya adalah penderita cacar air atau campak dengan kelainan menyeluruh, justru harus menjaga kebersihan kulit dengan mandi lebih sering.
Tujuannya adalah agar perluasan penyakit dapat dicegah, selain dengan mengkonsumsi obat.
5. Angin Duduk Harus Dikerok atau Dipijat
Faktanya adalah penderita angin duduk jangan dikerok atau dipiijat.
Baca Juga: Khasiat Kuaci untuk Kesehatan, Salah Satunya Bisa Menurunkan Kolesterol Jahat
Sebab ditakutkan akan berakibat fatal ketika salah dalam menganganinya dan mengakibatkan penderita meninggal dunia.
6. Memakai Pakaian Tebal atau Selimut Ketika Demam
Faktanya adalah pakaian tebal dan selimut akan membuat suhu tubuh menjadi naik dan pada anak-anak akan beresiko terkena kejang.***