Hal tersebut diketahui untuk mengimbangi panic buying yang segera terjadi saat virus corona pertama kali menyebar di Indonesia.
Sehingga muncul solusi masker kain dari pemerintah Indonesia yang menjamin dapat sama-sama melindungi seseorang dari penyebaran virus corona di sekitar, seperti masker medis.
Baca Juga: Diganggu Makhluk Astral, Pekerja Migran di India Nekat Gantung Diri
Achmad Yurianto pernah menyebut pula, bahwa masker medis diutamakan hanya untuk tim medis yang bekerja di garda terdepan dan memiliki posisi paling rentan terpapar positif virus corona.
Dikutip Pikiran-Rakyat.com dari laman Slash Gear, terdapat sebuah penelitian baru yang dipakai oleh WHO sebagai landasan anjuran memakai masker kain dengan standar tertentu.
Salah satunya memiliki tiga lapisan kain, bagian luar terbuat dari bahan anti air dan bagian dalam cepat menyerap air sebab dinyatakan virus corona dapat menyebar melalui droplet seseorang dalam batuk atau bersin.
Baca Juga: Berjemur Punya 4 Faktor Penting Menurut dr. Reisa Brotoasmoro
Panduan lengkap penggunaan masker kain yang benar lainnya telah diperbarui oleh WHO pada Kamis, 5 Juni 2020 kemarin.
Dalam panduan tersebut, WHO merekomendasikan pula bahwa masyarakat umum perlu memakai masker kain saat berada di ruang publik. Di antaranya saat berbelanja, di tempat kerja, sekolah, gereja dan semacamnya.
Juga, meminta orang-orang yang tinggal dalam ruangan sempit seperti pengungsian atau transportasi umum agar memakai masker kain.