"Studi sebelumnya tidak mencatat gejala ini, dan itu mungkin karena keparahan gejala lain seperti batuk, demam dan kesulitan bernafas," kata penulis utama Dr Muhammad Aziz.
Baca Juga: 90 Warga Terserang Chikungunya, Kampung Bongas Tetapkan Waspada Nyamuk
Berita ini sebelumnya telah terbit di pikiran rakyat tasikmalaya.com dengan judul Bukan Hanya Sesak Nafas, Dua Studi Ungkap Gejala Lain Munculnya Covid-19 dalam Tubuh
Aziz mengatakan tim peneliti mulai memperhatikan bahwa indra perasa yang berubah atau hilang juga ada, tidak hanya di sana-sini, tetapi dalam proporsi yang signifikan.
“Kami mengusulkan bahwa gejala ini harus menjadi salah satu gejala skrining selain demam, sesak napas dan batuk produktif.
Tidak hanya untuk pasien Covid-19 yang dicurigai, tetapi juga untuk populasi umum untuk mengidentifikasi pembawa virus yang sehat, ” tambah Aziz
Baca Juga: India Alami Kebakaran Besar di Tengah Pandemi Virus COVID-19
Hal tersebut mengingat bahwa banyak pasien Covid-19 tidak memiliki gejala.
Studi lain, yang berbasis di Kanada, dan diterbitkan dalam jurnal CMAJ, telah menemukan bahwa kehilangan bau dan rasa keduanya sangat terkait dengan SARS-CoV-2, virus yang bertanggung jawab menyebabkan Covid-19.
Studi ini mengamati 134 orang yang dites positif Covid-19, peneliti menemukan bahwa 63 persen melaporkan kehilangan bau, atau perubahan kemampuan rasa, dibandingkan dengan 8 persen pada kelompok kontrol yang tidak memiliki virus.