Dikutip penelitian yang dilakukan oleh Barry Ladizinski, beliau menyatakan merkuri organik dan logam lebih lipofilik (lebih larut dalam lemak) dan sering dikaitkan dengan penyebab kerusakan neurologis, sedangkan merkuri anorganik lebih sering menyebabkan kerusakan ginjal.
Efek lain ketiganya dalam dermatologis seperti dermatitis kontak alergi, kemerahan, eritroderma, perubahan warna kuku, purpura dan hiperpigmentasi paradox.
Baca Juga: 30 Link Twibbon Marhaban Ya Ramadhan untuk Menyambut Ramadhan 1443 H 2022
2. Hidrokuinon
Hidrokuinon adalah senyawa fenolik yang larut dalam air dalam bentuk Kristal yang memiliki fisik tidak berwarna atau putih. Molekul ini dpat ditemukan di dalam teh, kopi, bir, beri, propolis, dan beberapa jamur.
Hidrokuinon memiliki turunan disebut α-arbutin yang baru-baru ini banyak dijadikan sebagai pencerah kulit yang tergolong aman.
Namun bagaimana untuk hidrokuinon demikian? Beberapa dari kalian yang memiliki bekas luka di wajah mungkin pernah diberi resep untuk menggunakan hidrokuinon berbentuk krim atau gel, namun tentu dalam ukuran dan intensitas tertentu.
Karena memang pada dasarnya kerja hidrokuinon masih tergolong aman untuk menyembuhkan depigmentasi.
Namun, beberapa negara menggap ilegal hidrokuinon untuk digunakan sebagai kosmetik, contohnya pada negara Inggris Raya, Australia, Jepang dan negara-negara Uni Eropa telah melakukan pembatasan kecuali diresepkan oleh pihak yang berwenang sejak tahun 2001.