"Namun, industri menilai proses ekspor tidak akan mudah.
Seorang pejabat dari industri pertahanan mengatakan, 'Awalnya, Indonesia telah menunda pembayaran kontribusi dari paruh kedua tahun 2017 karena situasi ekonomi yang sulit, tetapi ada kekhawatiran bahwa ia mencoba untuk menarik diri dari proyek KF-21 seperti yang disepakati untuk membayar sebagian kontribusi dalam bentuk barang pada November tahun lalu.
Untuk mencapai target ekspor 300 unit, pembelian Indonesia tidak bisa dihindari,' katanya," tulis Chosun Biz.
Digadang-gadang bakal persenjatai TNI AU dengan 3 jet tempur gahar, yakni Rafale, F-15 EX dan KF-21 Boramae, Indonesia justru dituding tengah menjalankan strategi penyelundupan tingkat tinggi.
Baca Juga: Kekuatan Militer Indonesia Diakui Dunia, Terbaik Nomor 1 se-Asia Tenggara
Jet tempur Rafale F4
Jet tempur Rafale F4 Airforce Technology
Hal ini seperti dikutip Zonajakarta.com dari artikel terbitan YNA pada pada 12 Februari 2022.
Lewat artikel berjudul Strategi Penyelundupan Tingkat Tinggi Indonesia dalam 'belanja senjata', media Korea Selatan mengusik belanja alutsista yang dilakukan Indonesia.
"Pada tanggal 10, Kementerian Pertahanan RI sepakat untuk membeli 42 pesawat tempur Rafale dari Dasa, sebuah perusahaan penerbangan dan pertahanan Prancis. .