Tahukah Anda? Mainan Berbahan Plastik Ternyata Berbahaya untuk Balita

- 30 Agustus 2020, 14:00 WIB
ilustrasi anak bermain mainan berbahan dasar plastik.*/
ilustrasi anak bermain mainan berbahan dasar plastik.*/ /klikdokter

RINGTIMES BANYUWANGI - Sebagian besar mainan anak-anak dibuat dengan bahan dasar plastik. Hal ini dipilih agar si kecil bisa bermain dengan lebih aman.

Kendati demikian, ternyata mainan berbahan dasar plastik ini tidak 100 persen aman lho.

Misalnya saja, anak-anak sampa menggigit-gigit mainan plastik.

Baca Juga: Cek Nama Anda, 3 Juta Penerima BLT Rp 600 Ribu Tahap 2 Siap Ditransfer

Berikut bahaya mainan plastik bagi kesehatan balita.

Mungkin selama ini anda beranggapan bahwa, aman-aman saja jika memberikan anak-anak mainan berbahan dasar plastik.

Eits, padahal jika balita sampai menggigit mainan plastik, banyak risiko kesehatan yang bisa terjadi.

Baca Juga: Stabil, Harga Emas Hari ini, Logam Mulia Antam Rp1.052.000 per gram

Menurut dr. Devia Irine Putri, salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kalau mainan itu sobek, kemudian melukai mulut anak.

"Selain itu, saat memilih mainan plastik juga harus teliti karena bisa saja mengandung BPA dan phthalate yang kalau masuk ke dalam tubuh bisa menyebabkan masalah kesehatan. Seperti memengaruhi kerja hormon, sampai meningkatkan risiko kanker," kata dr. Devia Irine, seperti dikutip dari laman klikdokter.

Ia kemudian menyarankan, daripada menggigit lebih baik diganti dengan teether atau diberi finger food.

Baca Juga: Kata Anjay Viral, Komnas Perlindungan Anak Minta Publik Tak Gunakannya

“Kalau teether dan finger food malah baik, tidak memengaruhi gigi. Malah biasanya membuat nyaman anak,” dia menjelaskan.

Sebelum anda membelikan mainan kepada balita, sebaiknya perhatikan hal-hal yang perlu diwaspadai.

Salah satu cara yang paling mudah adalah dengan melihat label Standar Nasional Indonesia (SNI) di produk.

Baca Juga: Pemprov Hitung Data UMKM Calon Penerima Bantuan Presiden

"Sebelum membeli, orang tua harus lihat dulu label di produknya. Ada tulisan BPA-free enggak, phthalate free atau tidak, atau ada standardisasi dari SNI enggak?" ungkap dr. Devia Irine.

Selain melihat label keamanan di kemasan, setidaknya ada dua hal lagi yang perlu Anda hindari, yakni:

1. Mainan Berbahan Dasar Timah

Faktanya, ada banyak mainan yang mengandung timah. Yang lebih miris, sebagian besar toko mainan menjual mainan yang berpotensi beracun yang mengandung timbal tersebut.

Baca Juga: Kim Yo-jong Menghilang, Korea Utara Siap Ganti Pemimpin

Itu sebabnya, sangat disarankan untuk mengecek terlebih dahulu label di dalam kemasan. Jangan sampai bahan berbahaya tersebut masuk ke dalam tubuh anak.

2. PVC (Polivinil Klorida)

Plastik yang banyak digunakan ini sering kali mengandung bahan kimia berbahaya, termasuk yang bersifat karsinogen. Seperti vinil klorida, dioksin, dan ftalat. Bahan-bahan ini sering dikaitkan dengan asmaalergi, dan masalah reproduksi. 

Satu cara untuk mengetahui apakah PVC ada di mainan, Anda harus mengecek kemasannya. Mainan bebas PVC biasanya diberi label.

Baca Juga: Covid-19 Melonjak, Korsel Prediksi Gelombang Dua Bakal Terjadi

Jika mainan tersebut tidak menggunakan label "bebas PVC" atau memiliki kode #3 atau huruf "PVC" di bagian bawah, menjauhlah. Sementara, kalau kodenya #1, #2, atau #4 itu aman.

Demi menghindari racun dalam mainan plastik anak di atas, ada beberapa faktor penting yang harus Anda pertimbangkan, yaitu:

1. Mainan yang terbuat dari kain harus diberi label tahan api atau tahan api.

2. Mainan boneka harus bisa dicuci.

3. Cat pada mainan apa pun harus bebas timah.

4. Bahan harus dikatakan tidak beracun.

5. Krayon dan cat harus mencantumkan ASTM D-4236 pada kemasannya, yang berarti telah dievaluasi oleh American Society for Testing and Materials.

Baca Juga: Kedudukannya Terguncang, Ma'ruf Amin Disarankan Pulang ke NU

Selain itu, jauhi mainan bekas, bahkan yang berasal dari teman dan keluarga.

Mainan tersebut mungkin memiliki nilai “sejarah” dan berharga lebih murah. Namun, tidak ada yang bisa menjamin standar keamanannya.***

 

 

Editor: Galih Ferdiansyah

Sumber: dokter


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah